Nakita.id - Kanker menjadi penyakit yang menjadi buah bibir di tanah air.
Apalagi, banyak selebriti dan pesohor di tanah air yang meninggal karena penyakit mematikan ini.
Jauh sebelumnya ada Julia Perez, Renita Sukardi, Yana Zein, kemudian ada Ustaz Arifin Ilham, mantan ibu negara Ibu Ani Yudhoyono.
Penyakit ini kini menjadi momok baru bagi masyarakat.
Banyak dari mereka yang mencoba mengenali sekaligus mencegah penyakit ini.
Merebus botol susu, kebiasaan umum Mama yang baru punya bayi.
Seusai memberikan ASI perah atau susu formula, Mama harus menstrilisasi botol kotor tersebut.
Nah setelah dibersihkan, biasanya Mama akan merebusnya beberapa menit.
Setelah itu, botol didinginkan di tempat steril untuk kemudian diisi ASI dan susu formula lagi.
Meski begitu, kebiasaan merebus susu, utamanya botol susu tertentu sebaiknya ditinggalkan.
Mengapa? Di pasaran banyak botol susu yang tidak terstandar alias belum bhispenol free (BPA-Free).
Menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Daerah (RSUD) Umum Ulin Banjarmasin mengatakan, kebanyakan botol susu bayi terbuat dari plastik jenis Polikarbonat (PC).
Akibatnya, jika direbus ada kemungkinan plastik ini akan melepaskan residu senyawa kimia yaitu bisphenol-A (BPA) yang sangat berbahaya.
“Zat kimia tersebut bisa berbahaya pada sistem reproduksi, saraf dan sistem daya tahan tubuh pada proses perkembangan anak, seperti menyebabkan kanker,” tulis Pramono di grup Gerakan Sadar Gizi.
Pramono juga menyebabkan, kebiasaan merebus botol susu juga menyebabkan Endocrine Disrupter yang menganggu sistem hormon tubuh.
Ini berhubungan dengan kesehatan pertumbuhan dan fungsi organ-organ tubuh menimbulkan bahaya.
Pilih Botol Susu untuk Bayi yang Aman
Lantas bagaimana menyikapinya? Pramono menyarankan, kita bijak memilih Botol susu yang aman.
Botol plastik yang aman untuk anak adalah botol yang berlambang #2 HDPE, #4 LDPE and #5 PP.
Plastik tersebut dibuat dari polypropylene atau polyethylene yang diketahui tidak melarutkan karsinogen, zat penyebab kanker. Pastikan juga bahan plastik botol itu BPA free.
Untuk mengetahuinya Anda tinggal melihat lambang #2, #4 dan #5 yang berada di bagian bawah botol.
Botol susu juga sebaiknya tidak dicuci dengan sikat yang keras yang dapan menggores bagian dalam botol sehingga melepaskan senyawa berbahaya.
Waspadai jika botol susu sudah berubah menjadi buram, bisa jadi bagian dalamnya sudah tergores.
Lebih baik botol susu bayi diganti setiap beberapa bulan sekali.
Baca Juga: Sering Dijadikan Bekal Makanan Si Kecil, Ternyata 5 Makanan Ini Penyebab KankerMencuci botol susu plastik agar steril maka botol sebelum digunakan dengan menggunakan alat steril khusus atau mengocoknya dengan air panas untuk membunuh bakteri jangan merebusnya, sebaiknya cukup dibilas air mendidih beberapa saat.
Source | : | tribun |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR