Menurut The Straits Times, kejadian itu terjadi pada 26 Agustus 2016. Ayah dari tiga anak yang tinggal di Singapura ini, merasa frustasi karena bayinya tidak berhenti menangis.
Ia sedang tidur di flat Bedok Utara ketika mendengar tangisan bayinya itu.
Baca Juga: Bagai Kakak Adik, Tengok Penampilan Ririn Ekawati Hadiri Wisuda Anak Sulungnya
Wakil Jaksa Penuntut Umum Grace Chua mengatakan, "Terdakwa berteriak 'tutup mulut, tutup mulut. Kemudian saya punya pekerjaan, kamu bikin bising saja, saya tidak bisa tidur', dan memukul korban sekali di kepala dengan tangan kanannya."
Setelah beberapa waktu, bayi itu muntah di lantai dan tertidur. Setelah beberapa jam, ibunya curiga karena bayinya itu setengah sadar dan lemah.
Bayi itu dilarikan ke Rumah Sakit KK, dan CT scan mengungkapkan bahwa anak itu mengalami beberapa patah tulang tengkorak.
Dia juga memiliki kelebihan cairan di otaknya. Bayi itu menghabiskan tujuh bulan di rumah sakit dan akhirnya diperbolehkan pulang pada 2 Maret 2017.
Balita itu sekarang cacat seumur hidup. Dia tidak bisa duduk, bergerak, membalik atau membalik sendiri. Dia juga perlu diberi makan melalui tabung.
DPP Chua mengatakan, "Penting untuk melanjutkan intervensi dini dan menutup tindak lanjut medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut."
"Namun, korban kemungkinan akan terus membutuhkan bantuan dalam semua kegiatan kehidupan sehari-hari dan mobilitas."
Baca Juga: Bastian Steel Pacari Shafa Haris, Jessica Iskandar Terkejut Tahu Sikap Bastian pada Kekasih:
Pada 8 November 2018, ayah 30 tahun itu mengaku bersalah di pengadilan karena melukai putranya. Anak itu dan adik
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR