2. Mempromosikan Sistem Kekebalan Tubuh yang Kuat
Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang, dan membutuhkan semua bantuan yang dapat mereka peroleh untuk melindungi mereka dari penyakit.
Selama kehamilan, Si Kecil menerima antibodi ibu dari Moms, tetapi sebagian besar ditransfer selama persalinan.
Sel darah putih juga meningkat sebagai akibat tingkat katekolamin yang lebih tinggi.
Ini membantu untuk mendukung sistem kekebalan Si Kecil setelah kelahiran, dan melindunginya dari infeksi.
ASI juga mengandung sel darah putih, hanya satu tetes ASI mengandung sekitar satu juta sel darah putih.
Sebuah penelitian menunjukkan kalau Si Kecil yang lahir melalui operasi cesar mengalami perubahan DNA pada sel darah putihnya.
Ini berpotensi mengubah cara tubuh mereka merespons serangan pada sistem kekebalan tubuh mereka di masa depan.
Baca Juga: Sandra Dewi Melahirkan Lebih Awal Karena Bobot Janin, Porsi Makannya Jadi Sorotan!
Terutama ketika dikombinasikan dengan pemicu lingkungan, itu dapat menyebabkan penyakit seperti asma dan diabetes.
Bayi yang lahir melalui vagina juga menerima bakteri pelindung di kulit mereka. Ini menjajah usus mereka dan 'melatih' tubuh mereka untuk mengetahui 'baik' dari bakteri 'jahat'.
Ada peningkatan minat dalam bidang microbiome manusia ini.
Penelitian sudah menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh bayi yang tidak terpapar bakteri ibu mereka mungkin tidak sepenuhnya berkembang.
Ini dapat meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari.
C-section darurat yang terjadi setelah persalinan dimulai berarti Si Kecil akan terpapar bakteri menguntungkan.
C-section yang terencana tidak memberikan peluang untuk penebaran bakteri, tetapi segera kulit ke kulit setelah lahir dan menyusui eksklusif dapat meningkatkan paparan mereka.
Source | : | bellybelly |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR