Nakita.id-Memiliki buah hati yang unggul secara akademis tentunya membuat Moms bangga akan prestasinya.
Oleh karenanya, seringkali Moms menyebut si kecil dengan sebutan pandai yang akhirnya melabelinya.
Namun, ternyata memujinya pintar secara terang-terangan ternyata tak baik untuk tumbuh kembang anak lho, Moms!
Menurut hasil penelitian terbaru, anak-anak yang berpikir jika dirinya sudah cerdas cenderung kurang memperhatikan.
Selain itu, mereka akan sulit bangkit dari kesalahannya daripada anak-anak yang merasa kecerdasan dapat tumbuh dan berubah.
Sebenarnya, memberi tahu anak-anak bahwa mereka pintar bisa memperkuat pemikiran kecerdasan adalah bakat genetik, bukan keterampilan yang dapat diasah.
Demikian hasil penelitian yang telah diterbitkan oleh jurnal Developmental Cognitive Neuroscience.
Riset dilakukan oleh peneliti dari Michigan State University dengan meneliti 123 anak berusia tujuh tahun.
Tujuan studi adalah untuk menilai apakah anak-anak memiliki mindset yang berkembang dengan mempercayai kepandaian bisa didapatkan dengan kerja keras, atau sebaliknya.
Peneliti kemudian meminta anak-anak untuk menyelesaikan tugas akurasi komputer yang serba cepat sembari merekam aktivitas otak mereka.
Lonjakan aktivitas pada otak terjadi ketika anak-anak menyadari kesalahan mereka dan memberi perhatian lebih pada apa yang salah.
Semakin besar respon otak, semakin anak fokus pada kesalahannya. Berdasarkan data yang terkumpul, para peneliti menyimpulkan anak-anak dengan "mindset berkembang" jauh lebih mungkin untuk memiliki respon otak yang lebih besar setelah membuat kesalahan.
Indra Kusumah SPsi MSi CHt, seorang psikolog mengatakan, orang tua sebaiknya jangan memberikan label pintar dan bodoh dan memaksa untuk menjadi juara di kelas.
"Orang tua harus peka terhadap kecerdasan anak, kecerdasan itu tidak melulu mendapat nilai bagus," ujar Indra Kusumah.
Menurut Indra banyak orang tua yang mempermasalahkan rapot anaknya ketika melihat nilai Matematika 5 sedangkan seni 9.
"Nah, malah fokus ke nilai yang rendah dan lupa untuk mengembangkan potensi lainnya," jelasnya.
Menurutnya, ada anak yang tidak memiliki nilai bagus di sekolah tetapi menjadi tempat curhat teman-temannya, hal seperti itu merupakan jenis kecerdasan yang harus dikembangkan.
Orang tua mulai saat ini harus peka dimana letak kecerdasan anak, karena jika orang tua salah menyikapi akan memberikan efek kepada anak.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR