Nakita.id - Memiliki anak yang menginjak usia di atas 5 tahun memang menjadi tantangan sendiri.
Moms dan Dads yang aktif bekerja di luar rumah akan menemui tantangan saat mengasuh Si Kecil yang sedang aktif-aktifnya.
Tak jarang, Moms dan Dads yang baru saja pulang dari kantor dihantui pekerjaan yang belum selesai.
Kemudian menemui Si Kecil yang sedang rewel di rumah.
Kondisi tersebut terkadang menguji emosi Moms ataupun Dads sebagai orangtua.
Alih-alih menyalahkan Si Kecil yang tak tahu sebab kemarahan Moms.
Mereka hanya membutuhkan atensi dari orangtua tetapi Moms dan Dads merasa saat itu bukan waktu yang tepat karena Moms ingin beristirahat sejenak dari rutinitas.
Melansir dari parents.com, beberapa hal yang menandakan keluarga Moms terlalu banyak tekanan sebagai berikut:
Pertama, kurang istirahat atau waktu tidur.
Jangan menyalahkan Si Kecil jika keadaan rumah menjadi tak terkendali.
Moms dan Dads bisa mengevaluasi diri.
Jika Moms dan Dads terlalu disibukkan dengan urusan pekerjaan, cobalah aturulang manajemen waktu untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Saat Moms dan Dads kurang tidur, tentu hal tersebut akan berpengaruh pada cara Moms atau Dads memperlakukan Si Kecil.
Yang kedua, saat Si Kecil rewel dan tak mau bicara pada Moms dan Dads.
Moms jangan langsung balik memarahinya.
Biarkan anak meluapkan tantrumnya Moms.
Beberapa saat setelah itu cobalah buka pembicaraan dengan Si Kecil.
Buatlah Si Kecil meniru sikap atau cara Moms dan Dads berdamai dengan rasa marah atau stres.
Nah dengan begitu Moms dan Dads juga harus berhati-hati saat meluapkan emosi.
Berikan contoh pada Si Kecil cara meredam amarah yang baik.
Seperti misalnya mandi air hangat atau minum coklat.
Hal tersebut sebagai awal permulaan yang baik untuk membuat rasa marah berkurang.
Ketiga, hindari saling berteriak saat memberitahu atau berargumen.
Hal ini berlaku untuk Moms dan Dads yang sedang berseteru.
Hindari pembicaraan masalah kecil rumah tangga di hadapan anak.
Jika sedang menghadapi keadaan ini tentu sulit bagi Moms dan Dads untuk menahan emosi.
Namun, jangan sampai berteriak pada Si Kecil.
Tarik nafas dalam-dalam dan lunakkan suara saat mencoba berdamai dengan keadaan yang sulit ini Moms.
Cobalah luangkan waktu untuk saling berbagi dengan anggota keluarga.
Sekadar menghabiskan waktu untuk makan malam bersama atau menonton film di rumah.
Yang terakhir, baik Moms, Dads, atau buah hati memiliki kesibukan masing-masing.
Memiliki jadawal yang pandat memang tidak bisa disalahkan.
Kembali lagi soal bagaimana Moms dan Dads mengajarkan buah hati untuk membagi waktu.
Jika Moms dan Dads berhasil membagi waktu untuk anak, maka mereka akan melakukan hal yang sama.
Sebab banyak dari anak meniru apa yang orangtua mereka lakukan.
Baik secara emosi maupun sikap.
Untuk itu, baiknya jangan langsung menyalahkan anak jika keadaan rumah menjadi ribut atau tidak kondusif.
Cobalah mengevaluasi atmosfer keluarga, karena bisa jadi Moms dan Dads sedang dalam keadan stres.
Usaha jangka panjang yang bisa diterapkan adalah menyeimbangkan kehidupan di dalam keluarga.
Orangtua perlu waktu istirahat dan anak-anak juga perlu waktu untuk istirahat.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR