Nakita.id - Sebagai seorang ibu tentu saja Moms tidak asing dengan namanya persalinan prematur bukan?
Persalinan prematur merupakan kontraksi yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan dengan diikuti oleh pelebaran serviks pada ibu hamil.
Biasanya kelahiran prematur ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu extremely preterm yang terjadi saat kelahiran kurang dari 28 minggu, very preterm yang terjadi saat kelahiran di antara 28 hingga 32 minggu, dan moderate preterm yaitu kelahiran 32 hingga 37 minggu.
Semakin muda umur kehamilan, maka semakin tinggi juga resiko buruk yang terjadi pada bayi.
Menurut US Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa resiko kesehatan yang terjadi pada bayi terlahir prematur, antara lain;
Pertama, bobot badan bayi rendah yang biasanya berada sekitaran 2,5 kilogram.
Kedua, kesulitan pernafasan seperti apnea atau berhenti bernafas secara tiba-tiba, perkembangan paru-paru yang tidak sempurna, paru-paru bocor, dan penyakit paru-paru kronis lainnya.
Ketiga, perkembangan organ yang belum sempurna dan permasalahan pada penglihatan.
Keempat, permasalahan dalam bertingkah laku.
Kelima, kesulitan dalam menerima pelajaran.
Keenam, komplikasi neurologis seperti perdarahan di dalam otak, kejang dikarenakan pendarahan di dalam otak dan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina yang dapat menyebabkan kebutaan.
Ketujuh, permasalahan pada darah dan metabolisme seperti anemia, fungsi pencernaan yang belum berkembang sempurna, kekurangan mineral, calcium dan zat lainnya.
Selain itu, fungsi ginjal yang tidak sempurna juga dapat menderita bayi yang terlahir perematur.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa resep dokter juga mampu meningkatkan Moms mengalami persalinan prematur loh!
Baca Juga: Bayi Lahir Prematur Berisiko Dua Kali Lipat Terserang Ginjal Kronis
Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan kehamilan Moms sehat dengan menjalankan pola hidup yang sehat dengan asupan nutrisi yang terjaga.
Source | : | Mom Junction |
Penulis | : | Bela Moneta |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR