Nakita.id - Kejadian mistis kembali menghampiri kehidupan Ruben Onsu.
Setelah gangguan itu sempat berhenti setelah Sarwendah melahirkan, kini hal mistis itu kembali terulang.
Tak lagi di kediaman pribadinya, rupanya sasaran hal mistis beralih ke outlet ayam geprek milik Ruben Onsu.
Baca Juga: Tak Ada Orangtua yang Sempurna, Tetapi Perhatikan Prinsip Ini Agar Menjadi Orangtua yang Lebih Baik
Beberapa waktu yang lalu tersebar video yang memperlihatkan karyawan ayam geprek Ruben Onsu terkena kesurupan massal.
Dalam video yang beredar luas di sosial media, terlihat beberapa karyawan Ruben Onsu tergeletak lemah.
Menanggapi hal tersebut, Ruben Onsu rupanya tak tahu mengapa hal itu sampai terjadi.
Mengutip Wartakotalive, Ruben Onsu mengatakan bahwa dirinya tidak tahu mengapa karyawannya bisa mengalami kesurupan secara bersamaan.
Presenter itu juga enggan menghubungkan peristiwa itu dengan kehidupannya.
Alasannya, dia tidak punya dendam atau musuh.
"Padahal selama istri hamil, kejadian (mistis) tidak pernah terjadi. Tetapi, pas abis lahiran pas saya pulang dari Singapura, kejadian itu datang lagi, bukan di satu outlet saja," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa selama ini memang kerap terjadi hal mistis itu, namun ia tak pernah membagikannya ke media.
Baca Juga: Miris! Hanya Gara-gara Gigitan Hewan Kecil Ini, Seorang Gadis Alami Lumpuh dan Hilang Ingatan
"Sebenarnya banyak kejadian (mistis) yang saya terima selama ini. Cuma nggak saya publish aja," kata Ruben Onsu setelah syuting di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).
Tak hanya kesurupan, bahkan ia menuturkan sampai pernah ada yang mengirimkan daging ayam busuk ke outlet miliknya.
"Ada yang kesurupan, toko tidak laku atau tidak ada yang membeli sama sekali, dirampok, sampai daging ayam busuk," ucap ayah dua anak tersebut.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | Wartakotalive.com,Grid.ID |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR