Nakita.id - Menunggu melahirkan di usia kandungan 40 minggu pasti membuat Moms diliputi cemas dan stres.
Pasalnya, melahirkan di usia kandungan 40 minggu terbilang sudah melampaui tanggal persalinan atau HPL.
Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, akan lebih baik jika Moms tahu fakta-fakta melahirkan di usia kandungan 40 minggu.
Baca Juga: Dianggap Normal, Ternyata Melahirkan di Usia Kandungan 37 Minggu Berisiko Alami Kematian Lebih Besar
Melansir dari 'NCBI', hari-hari menjelang kelahiran tentunya sangat dinantikan tapi juga membuat stres.
Ketika kehamilan sudah mencapai usia 40 minggu, usia itu biasa disebut dengan usia kehamilan penuh.
Alasan kenapa usia kandungan bisa melebihi HPL masih belum diketahui, tapi kebanyakan merupakan faktor keturunan.
Meski melahirkan di usia kandungan 40 minggu tidak berisiko pada keselamatan ibu dan bayi, tapi masih ada hal-hal yang harus diperhatikan.
Pada minggu pertama setelah HPL lewat, ibu dan bayi berisiko kecil terserang komplikasi bila kondisi mereka fit.
Risiko yang bisa terjadi ketika HPL sudah lewat adalah malfungsi dari plasenta, infeksi dan juga masalah ketika melahirkan.
Baca Juga: Moms Baru Melahirkan Bayi Laki-laki? Yuk Kenali 5 Langkah Tanpa Repot Mengganti Popok Si Kecil
Meski lewat tanggal HPL hanya punya risiko kecil, tapi masalah malah bisa timbul jika ukuran janin terlalu besar.
Bayi normalnya lahir pada minggu ke 37- 42, Moms harus waspada jika lewat dua minggu dari masa tersebut.
Untuk tahu kondisi bayi yang belum lahir di usia itu, Moms harus memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Baca Juga: Kelebihan Melahirkan Normal Salah Satunya Melancarkan Menyusui, Ini Penjelasannya
Pemeriksaan seperti kardiografi (CTG) ultrasound atau USG akan dilakukan untuk memonitor detak jantung janin.
Pengecekan infeksi juga akan dilakukan untuk melihat apakah ada kebocoran organ pada Si Kecil.
Bayi yang lahir melebihi HPL biasanya masih dalam kondisi sehat tanpa komplikasi tertentu.
Namun, dokter bisa mengambil keputusan untuk menginduksi ibu hamil atau melakukan operasi sesar dengan pertimbangan berikut.
Hal itu meliputi: berat badan bayi, usia ibu hamil, sudah pernah melahirkan atau belum, perokok atau bukan, berat badan ibu, dan kecenderungan bayi mengalami gangguan.
Source | : | ncbi |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR