Ia pun menjadi stres sampai akhirnya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Setelah menjalani pemeriksaan dan menjalani tes laboratorium, dokter menjatuhkan vonis atas dirinya yakni ia menderita insulin dependent, tipe satu dari diabetes.
Sakit diabetes yang Pierre derita membuatnya harus berkali-kali keluar masuk rumah sakit.
Namun hal ini tidak membuatnya jera.
Sebaliknya, ia semakin tenggelam dengan mabuk-mabuk.
Sampai di suatu malam ia mengalami hal yang paling menakutkan dalam hidupnya.
Ia merasakan sulit sekali untuk bernafas. Hari itu kondisinya kian kritis.
Pasangan hidupnya, Bonita, yang ada bersama dengannya saat kejadian itu pun membawanya ke rumah sakit.
Malam itu menjadi malam yang menakutkan bagi Pierre karena pasien di kanan dan kirinya meninggal dunia.
Namun anehnya, pada keesokkan harinya Pierre sembuh total. Namun lagi-lagi apa yang ia baru saja ia alami tidak juga membuatnya jera. Ia tetap menghisap rokok dan mabuk-mabuk.
Sampai satu hari, ketika ia hendak menjemput putrinya ke Macao.
Source | : | Tribun Lampung,GKJ BEKASI |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR