Nakita.id - Belum lama ini, terungkap fakta baru bila Prada DP, pembunuh Vera Oktaria yang merupakan anggota TNI memiliki selingkuhan.
Padahal, sebelumnya Prada DP mengaku membunuh dan memutilasi Vera lantaran cekcok karena Vera telah hamil atas perbuatan Prada DP.
Bahkan, keluarga menyangka bila Prada DP membunuh Vera lantaran tak mau Vera jatuh ke tangan pria lain.
Dan sejak ditangkap hingga menjalani sidang, akhirnya terbongkar berbagai fakta baru dari tersangka, Prada DP.
Nama Serli beberapa kali disebut dalam sidang terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP di pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019) kemarin.
Putra baladewa yang tak lain adalah teman Prada DP dan hadir menjadi saksi dalam sidang, merupakan orang yang pertama kali mengungkapkan sosok Serli.
Baca Juga: Mengaku pada Polisi Bahwa Hamilnya Vera Oktaria jadi Alasan Mutilasi, Motif Asli Terkuak
Kepada awak media, pria yang kerap disapa Iqbal itu mengatakan Serli adalah seorang mahasiswi semester akhir jurusan kesehatan di salah satu universitas di plaju kota Palembang.
"Itu kenapa dia tidak datang di sidang karena lagi ngusul mau wisuda,"ujar Iqbal.
Dikatakan Iqbal, Serli merupakan pacar dari Prada DP.
Hal itu diketahui Iqbal dari ucapan Prada DP padanya.
"Serli itu bisa dibilang pacar Deri. Tapi sejak kapan pacarannya, saya tidak tahu,"ujarnya.
Iqbal berujar dirinya mengenal Serli pada tanggal 6 Mei 2019, tepat dua hari setelah Prada DP kabur dari pendidikan kejuruan infantri di Baturaja yakni pada tanggal 4 Mei 2019.
"Serli yang kasih makan dan selimut setelah Deri kabur," ungkapnya.
Iqbal mengaku tidak terlalu mengenal Serli.
Setelah terbongkarnya fakta bila Prada DP memiliki selingkuhan, akhrinya Sherli datang sebagai saksi.
Mengutip dari Sriwijaya Post, persidangan kedua ini akhirnya menghadirkan saksi lain yakni Serli, perempuan yang disebut-sebut selingkuhan Prada DP.
Hakim pun mengawali pertanyaan, apakah dirinya mengenali saksi.
Baca Juga: Usia Kandungannya Sudah Masuk 9 Bulan, Sandra Dewi Masih Gendong Rafael, Bahayakah?
"Ya saya mengenalinya (terdakwa)," kata Serli.
Berbeda dengan pengakuan Prada DP, saat sidang, Serli memberi kesaksian bila ia justru disekap Prada DP setelah insiden pembunuhan yang dilakukan Prada DP.
Mengutip dari Tribun Sumsel, Serli mengakui ia merupakan teman dekat Prada DP, namun ia mengatakan sudah punya kekasih.
Serli bertemu dengan Prada DP pada tanggal 4 Mei dan berturut-turut bersama sampai tanggal 7 Mei 2019.
Pertemuan kembali Prada DP dan Serli dimulai dari pesan ke instagram-nya dari Prada DP.
Setelah itu keduanya pun bertemu dan bersama di kos Prada DP.
Saat itu Prada DP diketahui lari dari kesatuannya.
Pada malam tanggal 7 Mei 2019 saat itu Serli menginap di kos Prada DP.
Saat subuh ia sadar ternyata Prada DP tak ada lagi di kamar itu.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci dan ia sendirian di dalam kamar itu.
"Handphone saya juga dibawa oleh Deri," kata Serli.
Dalam persidangan tersebut Iqbal selaku saksi lain mengatakan pada saat terdakwa lari dari camp pelatihan di Baturaja sebelum menemui Vera Oktaria, ada seorang perempuan yang sering datang ke kosan Prada DP.
Baca Juga: Kepergok Telepon Wanita Lain, Seorang Suami Bunuh Istrinya yang Cemburu di Depan Anak-anak
Bahkan sempat menginap di kosan Prada DP
"Selama Deri kost 3 hari disana ada cewek bernama Serli, sempat saya bertanya siapa dia Deri bilang teman SMA-nya," kata Iqbal.
Terkait dengan siapakah sosok Serli yang muncul dalam persidangan, ternyata keluarga korban Vera Oktaria menduga pernah mengenal sosok perempuan tersebut.
Hal ini disampaikan Rini, selaku keluarga Vera Oktaria.
"Kami duga kenal dengan Serli ini, bila benar pada saat selesai persidangan kemarin Iqbal menyebutkan bahwa Serli sekarang sedang kuliah di salah satu Universitas swasta bidang kesehatan yang ada di Palembang.
Berarti benar dugaan kami tersebut. Karena teman adik saya sering melihatnya di kampus. Karena tak jauh dari tempatnya bekerja," kata Rini.
Source | : | Tribun Sumsel,Sripoku |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR