Nakita.id - Moms pernah dengar melahirkan secara induksi?
Melansir Mayo Clinic, melahirkan secara induksi berarti Moms mendapatkan stimulasi agar rahim mengalami kontraksi sebelum persalinan alami berlangsung, biasanya dengan obat-obatan tertentu.
Penting bagi Moms untuk memahami apa itu melahirkan secara induksi, sebab bisa jadi persalinan Moms nantinya perlu dibantu dengan cara ini.
Baca Juga: Melahirkan Normal dengan Induksi, Kenali cara dan Metodenya Yuk!
Berbeda dengan persalinan sesar, melahirkan secara induksi tidak melibatkan operasi besar untuk melahirkan Si Kecil.
Pada dasarnya induksi dilakukan untuk merangsang kontraksi sehingga tubuh dapat melahirkan normal lebih cepat.
Namun tak sembarangan induksi ini dilakukan, sebab biasanya wanita dengan masalah medis tertentu yang akan diinduksi proses persalinannya.
Induksi dilakukan terutama ketika masalah medis tersebut dapat mengancam keselamatan bayi maupun ibu yang mengandungnya.
Risiko persalinan dengan induksi sebenarnya kecil, lebih besar keuntungan yang didapatkan.
Walau demikan, ada beberapa risiko melahirkan secara induksi yang perlu Moms ketahui.
1. Induksi gagal
Sekitar 75 persen Moms yang pertama kali melahirkan dengan diinduksi akan mengalami persalinan normal yang berhasil.
Ini berarti bahwa sekitar 25 persen lainnya, yang biasanya mengalami kondisi mulut rahim yang tidak matang, mungkin memerlukan operasi sesar.
Jangan khawatir, setelah induksi gagal biasanya dokter akan mendiskusikan tentang kemungkinan perlunya operasi sesar.
2. Risiko lambatnya detak jantung pada bayi
Obat-obatan yang digunakan untuk menginduksi persalinan seperti oksitosin atau prostaglandin dapat menyebabkan kontraksi yang abnormal atau berlebihan.
Walau mempercepat proses persalinan, ternyata ini juga berisiko pada bayi.
Hal ini dapat mengurangi pasokan oksigen bayi dan menurunkan denyut jantung Si Kecil.
3. Infeksi dan luka di rahim
Ini adalah komplikasi yang jarang tetapi serius, di mana rahim robek sepanjang garis parut dari operasi sesar sebelumnya atau operasi uterus mayor.
Walau sangat jarang, robeknya rahim juga dapat terjadi pada wanita yang belum pernah menjalani operasi sesar sebelumnya.
Operasi sesar darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.
Selain itu luka yang terjadi juga berisiko menimbulkan infeksi yang dapat menyerang Moms dan Si Kecil.
4. Perdarahan
Induksi persalinan meningkatkan risiko otot rahim tidak akan berkontraksi dengan baik setelah melahirkan.
Kondisi ini juga disebut sebagai atonia uteri, yang dapat menyebabkan perdarahan serius setelah persalinan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR