Nakita.id - Setelah muncul gempa bumi di Pulau Jawa dan sekitarnya, badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peingatan soal potensi gelombang tinggi di beberapa pesisir.
Melansir dari Kompas.com, Senin (6/8/2019) BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah mengidentifikasikan kemunculan badai "Lekima" di Samudra Pasifik.
Badai itu memicu adanya gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Mati Kutu Saat Raffi Ahmad Bongkar Sikap Genitnya ke Mantan Istri Faisal Harris
Mulanya peringatan soal gelombang tinggi telah berakhir.
Namun, kabar terbaru, pihak BMKG memperpanjang peringatan potensi gelombang tinggi itu.
Prakirawan BMKG Stasiun Cilacap, Rendi Krisnawan menyebutkan jika perpanjangan peringatan terhadap gelombang tinggi terjadi karena menyusul kemungkinan surkulasi Eddy di Samudra Pasifik.
Baca Juga: 8 Bulan Nikah, Baim Wong Bongkar Bahwa Paula Verhoeven Banyak Paksakan Diri untuk Hidup Dengannya
Menurutnya, sirkulasi ini berpengaruh pula terhadap kecepatan angin mencapai 25 knot.
Menurut Rendi, baik badai Lekima maupun sirkulasi Eddy berpotensi memicu fenomena gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR