Nakita.id - Saat masa kehamilan berjalan, Moms mungkin tidak dapat membedakan antara tendangan dan cegukkan pada janin.
Pada cegukan, biasanya hal ini akan terjadi bulan keenam masa kehamilan.
Terkadang cegukan janin dalam kandungan ini terjadi selama beberapa kali dalam sehari, sedangkan sebagian Moms lainnya malah tidak mengalami hal ini.
Perlu Moms ingat bahwa cegukan pada janin merupakan hal yang umum terjadi.
Baca Juga: Hati-hati Moms, Hipoglikemia dapat Menyerang Ibu Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Namun, setelah kehamilan menginjak usia minggu ke-32, cegukan ini akan jarang Moms alami.
Cegukan dan tendangan pada janin ternyata dua hal penting yang harus ditandai untuk mengindikasi kesehatan janin baik-baik saja.
Cara membedakannya cukup mudah Moms!
Aktif bergerak, merupakan cara yang tepat untuk dapat membedakan antara tendangan, gerakan dan cegukan pada bayi.
Disaat Moms bergerak merubah posisi, biasanya janin juga ikut bergerak apabila mereka berada dalam posisi yang tidak nyaman.
Selain itu, mereka juga akan merespon melalui gerakan apabila Moms mengonsumsi makanan tertentu seperti pedas, panas, dan manis.
Apabila Moms merasakan gerakan berbeda pada bagian atas, bawah, kiri maupun kanan perut disaat berubah posisi bisa jadi hal ini merupakan tendangan kecil.
Baca Juga: Hamil Anak Kembar, Syahnaz Sadiqah Masih Nekat Pakai High Heels, Ternyata ini Risiko Fatalnya
Apabila Moms merasakan seperti timbul getaran yang berirama dari suatu sudut dalam perut, hal ini bisa jadi merupakan sebuah cegukan.
Cegukan merupakan sebuah refleks yang normal.
Eits, tetapi perlu diwaspadai Moms apabila hal ini sering terjadi saat Si Kecil berada dalam kandungan!
Bisa jadi ini mengindikasikan mereka akan mengalami permasalah pada tali pusar.
Kompresi atau prolaps pada tali pusat terjadi saat suplai darah dan oksigen melambat atau terputus dari janin.
Biasanya hal ini terjadi pada minggu terakhir kehamilan atau saat melahirkan.
Prolaps pada tali pusar ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi antara lain;
Pertama, membuat detak jantung bayi melambat.
Kedua, menyebabkan tekanan darah bayi menurun.
Baca Juga: Insomnia Saat Masa Kehamilan Hati-hati Preeklamsia, Ini Tipsnya!
Ketiga, meninggalkan lebih banyak karbon dioksida dalam darah bayi.
Keempat, menyebabkan kerusakan otak.
Kelima, bahkan mampu menyebabkan kematian.
Apabila cegukan bayi ini terus terjadi setelah minggu kehamilan ini, maka Moms perlu memeriksanakan kondisi kandungan ke dokter terlebih apabila Si Janin mengalami lebih dari 3 cegukan setiap harinya.
Source | : | Healthline,medicalnewstoday |
Penulis | : | Bela Moneta |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR