"Ya, risikolah, namanya anak-anak pasti kan seperti itu kan. Makin viral beritanya, pasti psikis anak juga kena," kata Barbie saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019), mengutip dari Kompas.com.
Selanjutnya, Barbie justru terkesan menyalahkan pihak yang enggan diajak untuk mediasi oleh dirinya sejak awal kasus tersebut terjadi.
"Makanya kan dari awal aku sempat bilang kasihan anak. Tapi kan mediasinya enggak direspons. Ya, sudah," sambungnya.
Barbie menilai, hal itu adalah dampak yang disebabkan dari besarnya pemberitaan tentang kasus ikan asin karena Fairuz menolak berdamai dengan Galih.
"Ya risiko, kalau berita viral kan seperti itu kalau memang enggak ada damai, mau enggak mau biar gimana ayahnya sendiri," tutur Barbie.
Barbie menambahkan bila hal yang dialami Galih sampai masuk penjara inilah yang membuat kondisi bullying yang dialami Faaz makin parah.
Baca Juga: Selalu Menampik Pernikahannya Habiskan 10 M, WO Tania Nadira Bongkar Biaya Katering Sampai 5 M
"Pasti kan kan ketika orang jadi ramai mem-bully atau sampai panjang sampai proses pengadilan sampai ditetapkan jadi terdakwa pastikan lebih parah lagi pasti psikis anak kena lah. Gitu aja sih," ujarnya.
Hingga saat ini Barbie masih berupaya untuk menempuh jalur mediasi dengan Fairuz.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR