Nakita.id - Tak ada yang mengetahui nasib dan umur seseorang ke depannya, itu adalah misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan.
Bahkan ketika berada dalam kondisi stabil atau tengah merasakan puncak kesuksesan, hidup bisa saja berubah dalam sekejap.
Dalam hal ini, aktris satu ini malah mengalami hal yang begitu mengenaskan.
Ketika namanya mulai naik daun di dunia hiburan yang ia tekuni, dirinya pun menemukan kekasih hati.
Ia kemudian menikah dan tengah berbahagia menunggu kelahiran sang buah hati yang tinggal menghitung hari.
Namun dalam hari-hari yang seharusnya membahagiakan itu nasib mengerikan menimpanya.
Kisah aktris ini bahkan sempat viral dan menjadi salah satu tragedi pembunuhan paling mengerikan.
Ialah Sharon Tate, aktris Hollywood yang dibunuh secara keji di puncak kariernya.
Melansir Popsugar, Sharon Tate baru berusia 26 tahun ketika hidupnya diakhiri secara sadis dengan cara yang tak terduga.
Tate adalah aktris yang kariernya mulai dilirik Hollywood pada tahun 1960-an, kecantikannya dan perilaku pemalu Tate jadi pesona tersendiri.
Walau pemalu, Tate sangat berkomitmen untuk meniti karier di dunia hiburan.
Kerja keras Tate membintangi beberapa judul film ternyata berbuah manis, tahun 1969 ia pun masuk nominasi bergengsi Golden Globe Award sebagai aktris pendatang baru terbaik.
Wanita asal Texas, Amerika Serikat ini pun semakin dikenal publik.
Berkali-kali menjadi model sampul majalah bergengsi, Tate yang pemalu pun mulai merasakan kesuksesan di kancah perfilman.
Honornya untuk satu film pada saat itu meroket secara fantastis, kira-kira mencapai $150 ribu.
Kebahagiaannya kian bertambah setelah ia menikah dengan produser kaya raya, Roman Polanski, dan hamil anak pertamanya.
Kira-kira akhir tahun 1968, Tate mengumumkan dirinya positif hamil anak pertamanya dengan Polanski.
Lantas di tengah kebahagiaan itu, saat karier melejit dan akan segera merasakan kebahagiaan sebagai seorang ibu, tragedi menimpanya.
Tak lama setelah Tate merasakan jadi nominasi penghargaan perfilman bergengsi, pada 8 Agustus 1969, ia menghabiskan waktu bersama temannya di Los Angeles, Amerika Serikat.
Saat itu suaminya tengah terbang ke London, Inggris, untuk mengurus film terbaru yang tengah diproduksi.
Sang suami meminta kawan-kawan terdekat mereka untuk menemani Tate sampai ia pulang, lantaran Polanski khawatir pada istrinya yang sedang hamil besar.
Baca Juga: Dituding Makin Tua Makin Berani Pakai Baju Terbuka, Begini Jawaban Gemas Ashanty!
Tate memang tengah hamil 8 bulan 2 minggu, benar-benar tinggal menghitung hari sebelum ia melahirkan putra pertamanya.
Namun pada 9 Agustus 1969 malam, 4 orang membobol rumah Tate dan Polanski.
Mereka adalah anggota kumpulan 'keluarga' Charles Manson, seorang musisi yang gagal mewujudkan impiannya menjadi penyanyi rock tenar.
Baca Juga: Istri Ahok Tengah Hamil, Ini Gaya Favorit Puput Nastiti Devi Pakai Syal Kain Batik
Baca Juga: Kasus Krim Pemutih Wajah Palsu yang Dijual Bebas Tanpa Izin BPOM, 2019 Masih Ada?
Salah seorang pelaku menyerang kawan Tate, dan ketika ditanya siapa dirinya ia memberikan jawaban mengerikan.
"Aku adalah setan yang hendak membereskan urusan," begitu jawab si pelaku yang kemudian dikenali sebagai Tex Watson.
Mengetahui ada yang masuk ke dalam rumah, Tate dilindungi oleh kawan-kawannya, tetapi mereka malah ditembak di tempat.
Tate kemudian memohon pada para pelaku agar menunggu sampai putranya lahir, setelah itu ia rela disekap atau dibawa pergi oleh mereka.
Mengenaskannya, mereka menulikan diri atas permohonan Tate untuk menyelamatkan putranya yang akan segera lahir, dan menusuk Tate sebanyak 16 kali hingga ia tewas.
Para pelaku yang keji itu pun meninggalkan tanda mengerikan menggunakan darah sang aktris yang mereka bunuh.
Barulah keesokan harinya tubuh Tate dan dua orang kawannya ditemukan oleh asisten rumah tangga yang bekerja untuknya.
Tragedi pembunuhan Tate pun dianggap sebagai salah satu kasus paling mengerikan yang menimpa bintang Hollywood.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Popsugar |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR