Nakita.id - Cobalah Moms perhatikan apa hal yang paling menonjol dari Si Kecil. Salah satunya adalah kepolosannya. Ya, kepolosan anak kecil yang menggemaskan dalam bersikap memang membuat mereka disukai.
Namun terkadang kepolosan itu harus dijaga agar anak kita dalam pergaulan tetap tahu mana yang baik dan benar. Misalnya, dalam menunjukkan sikap menghormati sesama dan bertingkah laku baik serta bersahabat.
Sikap menghormati adalah penting dalam kehidupan karena kita akan dihormati orang lain sebagaimana kita menghormati orang lain. Dan ini harus dimengerti pula oleh Si Kecil. Konsep menghormati dan dihormati mungkin agak sulit dimengerti oleh anak kecil, Moms. Karena itu, cara awal yang mudah untuk membawa Si Kecil mengertinya adalah membawanya bertemu banyak orang dan berinteraksi.
Saat orang tua bersosialisasi bersama Si Kecil, orang tua juga harus menekankan bahwa semua manusia adalah sama, tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain. Si Kecil harus tahu bahwa siapapun berhak mendapatkan penghormatan, termasuk asisten rumah tangga hingga pedagang di jalan. Ia tidak boleh bersikap merendahkan dengan berkata tidak sopan.
Membawa anak bertemu banyak orang dan berinteraksi memang terkadang sulit. Wajar bila pada mulanya anak akan merasa sedikit takut bahkan bersembunyi di balik badan orangtua. Karena itu cara mudah untuk membiasakannya adalah mengawalinya dengan membawa Si Kecil bertemu keluarga.
Mulailah dari Ring 1 dulu, seperti kakek dan nenek, lalu berlanjut ke lingkaran keluarga yang lebih besar seperti paman, bibi dan sepupu. Tidak ada deadline yang menentukan kapan Si Kecil siap berinteraksi. Biarkan dia berproses dan menikmatinya. Lalu bila Si Kecil siap, bawalah dia mengunjungi tempat-tempat umum di mana dia bisa menjumpai banyak orang dan berinteraksi. Misalnya taman RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).
Intensitas interaksi di lingkungan sekitar dan di keluarga besar akan membantu Si Kecil untuk melatih kepekaannya untuk bersikap sopan. Semakin sering Si Kecil berada dalam situasi demikian maka ia akan semakin sering bertemu dengan bermacam karakter.
Biarkan anak mengalami berbagai hal di sana. Misalnya saat mainannya tak sengaja terjatuh dan ada orang lain yang mengambilkan, ajari anak untuk mengucapkan terima kasih. Lalu saat Si Kecil tak sengaja menyenggol orang lain, ajari dia untuk mengatakan maaf. Bahkan, orang tua juga bisa membuat settingan keadaan mencari suatu tempat, misalnya toilet. Mintalah Si Kecil untuk bertanya kepada petugas atau penjaga kebersihan. Ajari anak untuk meminta bantuan dengan menghormatinya melalui kata tolong.
Sikap sederhana mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan mengucapkan tolong itu niscaya akan membantu Si Kecil lebih mudah untuk berinteraksi dan mempraktikkan sikap hormat kepada sesama. Jelaskan juga padanya bahwa rasa hormat kepada sesama merupakan sikap ksatria yang sangat mulia.
Nah, sebagai orangtua mungkin Moms merasa sedikit khawatir ketika membawa Si Kecil mengunjungi tempat ramai. Sebab, kebersihan tempat umum tentu saja tidak bisa ada dalam kendali Moms. Contohnya pegangan kursi duduk yang dipegang Si Kecil, atau Si Kecil tidak sengaja menyentuh tanah berdebu. Wajar saja, sebab banyak berinteraksi dengan orang lain di tempat umum membuat Si Kecil rentan terpapar kuman.
Demi menunjang fisik yang prima Si Kecil saat bergaul mempraktikkan ajaran baik sopan santun dan sikap hormat, orang tua bisa memberikan perlindungan supaya Si Kecil bebas kuman dan tidak sakit. Salah satu caranya adalah memberikan sabun yang membersihkan dan melindungi kulit dari kuman.
Sabun Dettol adalah sabun antibakteri yang dapat melindungi Si Kecil agar kulitnya tetap sehat walaupun terpapar banyak kuman. Jadi, saat Si Kecil berinteraksi di lingkungan sosial demi membentuk sikap baik dan rasa hormatnya, jangan lupa lindungi dia dengan Dettol, karena superhero juga butuh perlindungan Moms.
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR