Nakita.id – Setiap orang tua tentu ingin anaknya mengalami kebahagiaan dan keberhasilan di masa depannya. Doa dan bekal pendidikan yang orangtua berikan tentu makin melancarkan jalan sang anak menuju masa depan yang baik.
Namun sayangnya keinginan baik orangtua ini sering dijalankan dengan tidak tepat. Sebab, harapan orangtua supaya anaknya mendapat yang terbaik dalam hidup kerap menjadi bumerang dan berbalik. Alih-alih anak menjadi berhasil, anak justru menjadi lemah dan tidak mempunyai mental fighter karena tidak terbiasa menghadapi masalah. Akibatnya, anak tidak akan mempunyai mental pemberani.
Saat ini banyak orang tua menganggap bahwa keberhasilan anak di masa depan hanya didapat dari rasa nyaman dan aman yang dialaminya. Sikap membandingkan kehidupan orang tua pada masa lalu dengan kehidupan anak zaman sekarang punya peran dalam hal itu. Orangtua yang dulunya mengalami masa sulit lantas mempunyai tekad anaknya sekarang jangan sampai mengalami hal yang sama. Lalu, orangtua yang saat kecil dulu hidup berkecukupan menganggap bahwa anaknya sekarang harus berada dalam level lebih baik.
Hal itu tidak salah, bahkan sangat baik. Sebab orang tua manapun tentu ingin anak mereka berada dalam keadaan baik. Namun, ada side effect yang muncul, yaitu orang tua jadi wajib membuat anak mereka merasa secure setiap saat.
Orangtua jangan melulu jadi pahlawan
Tanpa disadari orang tua kemudian menjauhkan anak dari masalah. Seringkali bilamana terjadi masalah, orang tualah yang serta merta mengambil alih atau turut mencarikan solusinya sesegera mungkin.
Contohnya, ketika anak tidak bisa dijemput dari sekolah karena sesuatu hal maka orang tua segera mencarikan jalan termudah atau tercepat untuk mengatasinya. Misalnya, menitipkannya kepada orangtua lain. Padahal, bisa saja sesekali orang tua mengajarkannya untuk menjalani “ketidaknyamanan” dengan memintanya naik kendaraan umum.
Lalu, contoh lainnya adalah saat Si Kecil kesulitan mengerjakan PR, maka orang tua yang menjadi “pahlawan” dengan mengerjakannya. Atau, saat Si Kecil lupa membawa buku pelajaran, orangtua akan tergesa-gesa menyusul ke sekolah mengantar buku itu atau merayu guru supaya tidak memarahinya.
Orangtua mungkin melihatnya bahwa yang dilakukannya adalah perlindungan untuk membuat anak tetap berada dalam jalur menuju keberhasilan. Akan tetapi sesungguhnya itu tidak membentuk mental pemberani sang anak. Sehingga, di masa depan anak akan menjadi pribadi yang “lembek” dan tidak tough dalam menghadapi masalah.
Jangan jauhkan tantangan
Janganlah orangtua menghindarkan tantangan kehidupan dari anak. Amy Morin, seorang penulis dalam bidang mental strength dalam situs Forbes menulis bahwa “membiarkan anak- anak berjuang dan mendorong mereka untuk menghadapi ketakutan adalah sulit. Tapi itu merupakan pengalaman yang dibutuhkan anak-anak untuk mencapai potensi terbesar mereka.”
Orangtua mana yang tidak ingin anaknya mendapat nilai 100 dalam semua mata pelajaran? Tapi tidak semua anak terlahir sebagai Einstein, atau punya ide-ide brilian seperti Steve Jobs. Orangtua harus mengenali level maksimum kemampuan sang buah hati. Biarkan dia menjalani semua kegagalan yang harus dialaminya.
Sebagai orangtua, memang tidak mudah bagi kita menerima bahwa Si Kecil tidak seperti apa yang diimpikan. Apalagi bagi anak. Namun semakin sering Si Kecil mengalami pengalaman seperti itu, maka dengan bimbingan yang tepat niscaya ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan pemberani.
Aktivitas di luar rumah dapat membantu Si Kecil merasakan ketangguhan pribadinya. Sebab, jasmani yang kuat akan berperan membentuk jiwa yang tangguh. Misalnya ajaklah Si Kecil bermain sepatu roda, bermain sepeda, atau bermain bola dalam suasana kompetitif kecil-kecilan. Saat bermain bola, jangan biarkan anak selalu menang. Biarkan dia sesekali mengalami kekalahan. Jelaskan padanya bahwa superhero pun tidak selalu harus menang, terkadang kekalahan merupakan kemenangan yang tertunda, agar dia dapat berusaha lebih baik dalam kesempatan berikutnya.
Nah, dalam kesempatan melatih ketangguhan anak, orangtua wajib berikan perlindungan pada fisik Si Kecil agar ia tetap sehat saat hadapi tantangan. Misalnya dengan sabun antibakteri Dettol yang sudah teruji melindungi dari 100 kuman. Jadi, orangtua tidak perlu ragu membawa Si Kecil beraktivitas di luar rumah demi membentuknya menjadi anak yang tangguh dan pemberani. Dengan Dettol, Superhero Kecil bisa tetap terlindungi walau telah seharian beraktivitas.
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR