Nakita.id - Acha Sinaga menikah dengan Andi Ambarita pada 15 April 2017 dan tinggal di Australia.
Setelah menikah selama dua tahun, Acha Sinaga dan Andi Ambarita dipercaya menjadi orang tua.
Pada Selasa (23/07/2019) lalu, Acha Sinaga hamil dan langsung memeriksakan kehamilannya di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Karena memutuskan tinggal di Australia bersama suami, Acha kerap kali pulang pergi Jakarta-Australia.
Entah urusan pekerjaan, kehamilan, keluarga, dan lain sebagainya.
Ini membuat wanita kelahiran Medan sering menggunakan pesawat meskipun sedang hamil.
Sementara, banyak sekali omongan jika hamil muda tidak diperbolehkan naik pesawat.
Acha Sinaga yang sering mendapat omongan ini dari warganet pun menjelaskan mengapa ia tetap naik pesawat.
Dalam unggahan yang dilike 14 ribu orang itu, Acha Sinaga menjelaskan pertanyaan warganet.
"Banyak yg nanya sama aku emang boleh ya kak terbang di usia kehamilan yang muda.. setelah aku konsultasi sama dokter dan ngobrol dengan temen2ku yg banyak traveling ketika hamil, mereka bilang gapapa banget. bayinya sih aman karena kan ada plasenta yg melindungi dia di dalem.
Menurutku naik mobil di JKT malah lebih dahsyat goncangannya karna banyak jalan bolong dan polisi tidur tinggi-tinggi. tapiii yg perlu menjadi pertimbangan adalah kondisi sang ibu. karena setiap ibu hamil mostly imunnya jadi sangat rendah, sedangkan di airport dan pesawat yang banyak orang, rentan sekali tertular virus dan penyakit.
Kalo aku, selama dokter santai, aku juga gak parno. yg penting yakin dan PD kalo semuanya akan baik-baik aja (sama doa terus juga sii hehe) dan ajak ngomong dedek bayinya “kita bisa ya dek” “kamu kuat dek”
puji Tuhan ni dedek bayi dalem perut umurnya masih 10 minggu uda 4x naik pesawat rute internasional dan domestik aman-aman aja," ucap Acha.
Lantas, apa saja tips tetap aman lakukan perjalanan udara selama hamil?
1. Pastikan semua regulasi penerbangan
Sebelum Moms menyiapkan pakaian dan semua barang bawaan, yang pertama kali perlu dipastikan adalah tentang regulasi penerbangan.
Pastikan peraturan maskapai yang hendak Moms tumpangi tak melarang wanita hamil naik ke kabin.
Tanyakan pula tentang kebijakan mereka untuk penumpang yang hamil.
Baca Juga: Beda, Foto OOTD Acha Sinaga Curi Perhatian Warganet, Ternyata Begini!
Moms juga sebaiknya bertanya apakah maskapai tersebut memerlukan catatan dari dokter untuk memverifikasi tanggal HPL.
Selain maskapai, Moms juga perlu memastikan asuransi.
Apa yang terjadi jika Moms memerlukan bantuan medis atau melahirkan di tempat tujuan, apakah asuransi akan menanggung biayanya atau tidak.
Pastikan pula semua syarat telah terpenuhi jika Moms hendak bepergian ke luar negeri, termasuk urusan medis.
2. Konsultasi dengan dokter
Beberapa minggu sebelum perjalanan, atau beberapa bulan, jika Moms hendak bepergian ke luar negeri, sebaiknya Moms menemui dokter.
Konsultasikan tentang perjalanan Moms menggunakan pesawat.
Pastikan dokter memperbolehkan Moms untuk bepergian jarak jauh dengan transportasi pesawat
Terutama jika Moms selama ini memiliki masalah kesehatan.
Sangat penting untuk mendapatkan izin dari dokter jika Moms punya masalah medis kronis seperti masalah pernapasan.
Selain itu Moms sebaiknya menanyakan apa saja yang perlu diantisipasi dalam perjalanan nantinya.
Baca Juga: Foto Bagus dan Tetap Eksis, Ini Tips Memotret Pakai HP ala Acha Sinaga
3. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat penerbangan
Ada beberapa hal yang perlu Moms ketahui jika hendak bepergian dengan pesawat dalam keadaan hamil.
Misalnya Moms perlu menghindari beberapa jenis makanan agar penerbangan tetap nyaman, seperti sayur dan jenis kacang-kacangan yang dapat menimbulkan gas.
Atau cara menggunakan sabuk pengaman yang tepat, sebaiknya Moms mengenakannya di sekitar pinggang, tepat di bawah perut.
Moms juga perlu menentukan tempat duduk paling nyaman, sebab penting bagi ibu hamil untuk merasa nyaman sepanjang perjalanan.
Source | : | Instagram,WebMD |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR