Dipandu moderator Glory Oyong, selaku Brand Ambassador Nakita.id, dalam acara ini juga diadakan polling untuk membedakan antara mitos dan fakta menyusui.
Di mana Moms mendapat beberapa pertanyaan seputar mitos dan fakta menyusui.
Terkait pertanyaan apakah menyusui harus minum susu untuk menghasilkan ASI, ibu menyusui berhenti memberi ASI ketika sedang sakit, dan ibu menyusui konsumsi masakan pedas membuat ASI menjadi pedas, ternyata hanyalah mitos Moms.
Baca Juga: Tidak Hanya Nutrisi, Kebiasaan Ini Mampu Membuat Janin Cerdas Moms!
Hal ini dijelaskan oleh Dokter Konselor Laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI.
"Tiga omongan di atas adalah mitos. Ibu menyusui tidak cukup hanya minum susu, melainkan mengonsumsi kalsium dari protein hewani. Kemudian, Ibu menyusui masih dapat memberikan ASI ketika sedang sakit karena tubuh justru memproduksi antibodi sebagai perlindungan untuk bayi. Dan cita rasa pedas saat makan makanan pedas tidak keluar di ASI. Tetapi jangan berlebihan nanti diare sehingga justru tidak bisa menyusui," jelas dr. Ameetha Drupadi, CIMI.
Sedangkan pertanyaan tentang ASI harus disimpan di kulkas atau tidak dan daun katuk dapat membantu produksi ASI merupakan fakta.
"Ketika menyimpan ASI di kulkas harus terpisah agar mencegah ASI perah terkontaminasi bakteri. ASI sebaiknya tidak digabung dengan makanan lain dan diletakkan di lemari es bagian dalam. Daun katuk membantu produksi asi adalah fakta. Di dalam daun katuk ada galactagogue, sebuah senyawa yang dapat memicu produksi ASI," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Kesalahan Berikut Ini Yang Bikin Si Kecil Malah Sulit Tidur
Di samping itu, Dokter Ameetha juga menjelaskan alasan mengapa Moms bisa gagal menyusui Si Kecil.
"Ketika baru melahirkan Moms merasa ASI belum ada, itu normal karena hari ketiga baru ada. Sebaiknya tetap menyusui usai melahirkan, meskipun masih sedikit tidak apa-apa karena sesuai lambung bayi. Selama bayi mengisap payudara akan merangsang asi keluar," tambahnya lagi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR