Nakita.id - Belum lama ini publik dibuat geram dengan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di sejumlah daerah.
Jika Puskesmas harusnya menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi warga, sejumlah pasien justru mendapatkan perlakukan kurang enak.
Hal tersebut dialami beberapa orang yang akhirnya memicu amarah publik dan mempertanyakan pelayanan Puskesmas tersebut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kasus ibu hamil mendapatkan obat kedaluwarsa dari pihak Puskesmas.
Seperti yang sudah diwartakan 'Nakita.id' sebelumnya, pemberian obat kedaluwarsa pada ibu hamil ini terjadi di Puskesmas Kelurahan Kamal Muara, Pejaringan, Jakarta Utara.
Korban adalah ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni, yang langsung melaporkan kasus kelalaian ini pada Mapolsek Metri Pejaringan.
Baca Juga: Resep MPASI 4 Bintang, Cara Mudah Buat Bubur Ayam Rumahan untuk Si Kecil
Novi melaporkan Puskesmas Kamal Muara dengan tuntutan perlindungan konsumen Pasal 8 UU RI No 8 Tahun 1999.
Ibu hamil itu mengonsumsi obat-obatan yang ia dapatkan dari Puskesmas hingga menyadari ada hal yang janggal.
Novi menyadari kalau ia mendapatkan obat berupa vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa sejak April 2019.
Baca Juga: Penantian Selama Setahun Terkabulkan, Rizal Armada Akhirnya Dikaruniai Anak Pertama
"Pas saya lihat ada itu awalnya penasaran dari tanda biru itu apa, pas saya lihat ternyata obat itu kedaluwarsa," ujar Novi.
Akibat mengonsumsi obat kedaluwarsa ini, Novi bahkan merasakan pusing hingga muntah-muntah.
Hingga kini, laporan Novi masih ditangani oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Telah Hadir Kitchenesia.com, Tunjukkan Beragam Kekayaan Kuliner Indonesia Ke Dunia
Vitamin B6 yang Novi dapatkan pun sudah disita sebagai barang bukti perkara.
Sedangkan dari pihak Puskemas mengakui bahwa mereka melakukan kelalaian ketika memberikan obat tersebut.
Kabar soal pelayanan buruk Puskesmas kembali menjadi bahasan ketika potret seorang bapak menggendong jenazah anaknya ramai jadi perbincangan.
Melansir 'Nakita.id' dari 'Facebook Yuni Rusmini', Puskesmas Cikokol, Tangerang mendapatkan kritikan karena menolak menyediakan ambulans untuk jenazah.
Diberitakan kalau anak umur 8 tahun bernama Muhammad Husen meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cisadane.
Menurut Kapolsek Tangerang Kota Kompol Puji Hardi peristiwa ini terjadi pada Jumat (23/8/2019) sekira pukul 14.30 WIB.
Baca Juga: Disaksikan Sang Ibu, Perempuan ini Mengembuskan Napas di Pelukan Kekasihnya
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Cikokol, tapi nyawanya tidak tertolong.
Ketika ayah Muhammad Husen meminta agar jenazah anaknya diantarkan ke rumah duka menggunakan ambulans, ia justru mendapat penolakan.
Pihak Puskesmas menyebutkan, kalau itu sudah menjadi standar operasi prosedur dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Tak pikir panjang, sang ayah memilih menggotong jenazah Husen berjalan kaki keluar Puskesmas.
Dengan tertatih, ayah Husen membawa jenazah sang anak menuju jembatan penyeberangan orang.
Viral potret ayah Muhammad Husen menggendong jenazah anaknya ini langsung menuai simpati warganet.
Baca Juga: Tampil Cantik, Kostum Ayu Ting Ting Dikritik Warganet:
Mereka juga mengecam keputusan pihak Puskesmas yang dirasa kurang manusiawi.
Hal tersebut terlihat dari komentar-komentar warganet di Instagram @infotangerang.id.
"Mereka yang katanya menjabat sebagai pelayanan masyarakat, yang katanya membantu masyarakat, berdosa atas ini," tulis seorang warganet.
"Semoga menjadi perhatian pemerintah, kalau hal seperti ini tidak patut terjadi," imbuh warganet lain.
"Semoga kejadian ini cepat ditindak lanjuti sehingga tidak terjadi lagi. Dan untuk petugas puskesmas, tolong hargai, karena kami juga manusia," tutur warganet.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Nakita.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR