Ibu Mayke yang baik, saya ibu muda (21) mempunyai seorang anak laki-laki (36 bulan). Ia aktif bergerak, sangat lincah, bisa menghitung dari 1-11, hafal abjad A-Z meski dalam pengucapanya masih ada beberapa yang kurang jelas. Perkembangan lainnya juga sangat baik.Tapi Bu, ada satu hal yang membuat saya cemas. Anak saya sangat sensitif apabila melihat orang dengan perut terbuka, seksi atau berpakaian senam. Setiap melihat itu, ia tersipu malu dan langsung memegang alat vitalnya.
Bu, dalam keseharian di rumah saya berpakaian normal dan pantas. Demikian juga rekan atau saudara yang berkunjung. Saya juga coba batasi tayangan teve di rumah. Saya juga sudah mencoba memberi pengertian pada anak. Bu, yang ingin saya tanyakan:
1. Apakah perkembangan seksualitasnya normal?
2. Dimana letak kesalahan pengasuhan saya dan bagaimana memperbaikinya?
3. Bagaimana cara terbaik dan tepat untuk mengajarkan sex education pada anak?
Mohon arahan juga solusinya. Terima kasih.
Aulia – via e-mail
Jawab:
Aulia, sulit bagi saya untuk mencari tahu dimana letak kesalahan dalam mengasuh anak. Yang jelas, si kecil termasuk anak yang mempunyai minat terhadap hal-hal yang menyangkut tubuh wanita. Apakah dia pasti selalu tersipu-sipu ketika melihat wanita yang mengenakan busana tertentu? Anak seusia si kecil memang cenderung mempunyai minat terhadap seks, misalnya dia bertanya mengenai alat kelamin laki-laki dengan perempuan, dari mana datangnya adik, dan lain-lain. Jadi Aulia jangan terlampau khawatir dan berpikiran yang tidak-tidak.
Apa yang harus dilakukan ketika anak tersipu-sipu? Tidak usah memfokuskan pada masalah, misalnya, jangan sampai mengatakan, “Ih kecil-kecil genit ya”; atau “Kamu senang melihat tante yang seksi?”, dan lainnya. Sebaiknya ketika dia tersenyum-senyum melihat orang dengan perut terbuka dan sejenisnya, katakan saja... “Oh, perut tante itu terbuka, sebab dia sedang menari perut”; atau “Jangan-jangan si tante bisa sakit perut karena perutnya terbuka dan masuk angin.” Pada intinya, anggap saja kejadian tersebut sebagai sesuatu yang wajar, nanti minat anak terhadap tubuh wanita akan hilang dengan sendirinya kalau tidak dibesar-besarkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Pengajaran mengenai seks pada usia 3 tahun, cukup dengan memperkenalkan beda perempuan dan laki-laki, bagaimana busana yang digunakan, perbedaan dalam posisi tubuh ketika buang air kecil, apa yang biasanya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari. Apa beda hewan betina dengan jantan, betinanya bisa mengandung dan melahirkan anak, atau bertelur dalam rangka berkembang biak dan sebagainya. Jadi pendidikan seks bukan pada hal-hal yang menyangkut hubungan pria-wanita. Mudah-mudahan Aulia tidak lagi dibuat cemas menghadapi si kecil. Salam.
KOMENTAR