Nakita.id - Kisah sedih seorang tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia asal Cirebon baru-baru ini terungkap.
Melansir Kompas.com, TKW tersebut bernama Carmi, yang sudah puluhan tahun mengadu nasib di negeri orang.
Tahun 1988 silam, Carmi berangkat ke Arab Saudi untuk mengais rezeki, bemaksud memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.
Carmi adalah anak pertama dari 10 bersaudara dari pasangan Ilyas dan Warniah.
Ilyas, ayah kandung Carmi melarang anak gadisnya berangkat ke Arab Saudi, tetapi keinginan Carmi tidak bisa dibendung.
Carmi pun berangkat ke Jakarta, 6 bulan setelah Carmi keluar rumah, Ilyas berusaha menyusul anak gadisnya ke penampungan di Jakarta.
Namun, upaya yang dilakukan Ilyas sia-sia, karena malam harinya, Carmi sudah terbang ke Arab Saudi.
Carmi berangkat ke Arab Saudi pada tahun 1987 atau satu tahun setelah lulus SD.
Tiga tahun setelah kepergian, Carmi mengirimkan surat ke keluarganya, berkabar bahwa dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga di Arab Saudi.
Carmi pun berjanji akan mengirimkan uang.
Akan tetapi kabar Carmi justru tak pernah terdengar lagi, hingga Ilyas berusaha mencari keberadaan sang anak.
Terakhir, kabar putrinya itu terdengar pada tahun 1995, ketika salah satu anggota keluarga mereka mengatakan berkomunikasi dengan Carmi dan mendapatkan fotonya bersama majikan Carmi di Arab Saudi.
Namun hingga puluhan tahun kemudian, kabar Carmi tak pernah terdengar.
Ilyas telah melakukan berbagai upaya untuk memulangkan anaknya, hingga hampir semua hartanya habis.
Barulah pada Senin (5/8/2019), pihak KBRI Riyadh mengabari keluarga Carmi bahwa rumah majikan Carmi sudah ditemukan.
Namun pihak KBRI tidak dapat langsung menjemput dan memulangkan Carmi ke Indonesia.
Saat ini Carmi sudah berhasil dikeluarkan dari rumah majikannya dan sudah berada di Kantor KBRI Riyadh, untuk menjalani masa pemulihan sebelum dipulangkan ke Tanah Air.
Saat video call dengan Carmi, keluarga di Cirebon menangis haru.
Ilyas sang ayah yang sudah berusia 85 tahun mengaku masih ingat betul wajah anak pertamanya yang puluhan tahun dia cari.
Selama 31 tahun tinggal di Arab Saudi, Carmi sudah tidak bisa berbahasa Indonesia, termasuk bahasa daerah Cirebon.
Kabar ini juga diunggah melalui akun Instagram KBRI Riyadh, menceritakan jika Carmi ditemukan di sebuah desa 400 kilometer dari Riyadh.
Walau mengaku tak pernah disiksa oleh sang majikan, ternyata Carmi belum mendapatkan hak gajinya dari majikan.
Selama 31 tahun bekerja, gaji Carmi belum dibayarkan oleh majikannya, dan pihak KBRI tengah berusaha berunding dengan pihak majikan Carmi agar ia bisa mendapat gaji serta segera dipulangkan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR