Sebuah penelitian di Swedia menunjukan stres bisa meningkatkan kemungkinan penyakit autoimun.
Para peneliti menemukan orang-orang yang menderita posttraumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma dan masalah kejiwaan terkait stres bisa meningkatkan penyakit autoimun.
"Stres emosional yang parah atau berkepanjangan menyebabkan perubahan dalam beberapa fungsi tubuh melalui disregulasi dalam pelepasan hormon stres," kata peneliti utama Huan Song dari Universitas Islandia di Reykjavík dan Institut Karolinska di Stockholm, Swedia dilansir dari Reuters.
Penyakit autoimun ialah penyakit yang terjadi ketika sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh tetapi berbalik menyerang tubuh.
Penyakit ini berkembang ketika sistem imun salah menilai sel sehat yang ada di dalam tubuh dan menganggapnya sebagai sel asing.
Akibatnya, tubuh mulai memproduksi antibodi yang menyerang dan merusak sel sehat di dalam tubuh.
Hingga sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa hal itu terjadi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Nakita.ID,Tribun Makassar |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR