Nakita.id - Jerawat pada bayi memang hal normal terjadi.
Istilahnya adalah Erythema toxicum neonatorum atau lebih dikenal dengan jerawat bayi merupakan pembentukan benjolan kecil berwarna merah atau berkepala putih dan dikelilingi oleh kulit merah dipipi, hidung, dahi, leher, dada, dan anggota tubuh lainnya.
Jerawat bahkan dapat muncul didaerah kaki Si Kecil, terutama pada paha.
Baca Juga: Jerawat Saat Hamil Bikin Tak Percaya Diri? Begini Cara Tepat Mengatasinya
Kulit Si Kecil memang sangat sensitif, wajar jika Si Kecil sering mengalami gangguan kulit, seperti jerawat.
penyebab jerawat pada bayi juga karena reaksi alerg dan adanya bawaan hormon dari sang ibu.
Dilansir dari momjunction.com ada dua jenis jerawat yang mempengaruhSi Kecil yaitu :
Baca Juga: Jerawatan Saat Hamil Ternyata Bisa Dicegah Lho Moms, Begini Caranya!
Jerawat neonatal
Jerawat neonatal terjadi pada Si Kecil yang baru lahir pada usia tiga minggu.
Ini ditandai dengan lesi merah ke merah muda yang tidak memiliki kepala berwarna putih dan tidak menonjol sebagai benjolan.
Jerawat ini sering kali munjul di wajah terutama pada pipi atau di kulit kepala.
Ini merupakan kondisi ringan dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan pada Si Kecil, karena tidak mangakibatkan gatal.
Baca Juga: Anak Malas Belajar? 5 Trik Ini Bisa Buat Si Kecil Semangat Lagi dalam Belajar
Jerawat infantile
Jerawat ini terjadi hanya setelah Si Kecil mencapai usia tiga hingga empat bulan.
Jerawat infantil jauh lebih parah daripada jerawat neonatal, karena lesi cukup meradang dan membentuk benjolan.
Baca Juga: Kini Genap Berusia 24 Tahun, Kompas.com Ajak Pembaca Hidupkan Semangat Jernih Melihat Dunia
Peradangan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada Si Kecil yang dapat menyebabkan gatal.
Jadi jerawat neonatal dapat diderita Si Kecil selama sebulan dan jika sudah sembuh tidak menimbulkan bekas luka.
Dalam beberapa kasus, ini dapat berlangsung beberapa bulan dan kemudian hilang tanpa tindakan medis.
Pada masa kanak-kanak, jerawat bisa bertahan selama berbulan-bulan, tetapi akan memudar ketika Si Kecil berusia 12 bulan.
Jerawat infatil memiliki kecenderungan untuk bertahan hingga usia tiga tahun, dalam hal ini jerawat akan meninggalkan bekas luka permanen.
Tindakan medis mungkin diperlukan dalam kasus jerawat infantil.
Ketika Si kecil berjerawat memang tidak berakibat fatal, tetapi ada situasi tertentu di mana Moms harus segera membawa kondisi di bawah penanganan medis:
Baca Juga: Buah-buahan yang Bagus untuk Penuhi Gizi Saat Hamil 1 Bulan
Baca Juga: Mantan Suami Paramitha Rusady Ini Bagikan Potret Ganteng Putra Sulungnya, Bak Pinang Dibelah Dua!
Moms dapat memeriksakan jerawak dengan dokter, karena dokter dapat membantu membuat diagnosis kondisi yang akurat.
Jika jerawat Si Kecil masih ringan, Moms dapat mengobatinya sendiri menggunakan ASI.
Sebab ASI memberikan nutrisi terbaik untuk SI Kecil, kaya akan antibodi yang kuat, dapat melindungi bayi dari pneumonia dan patogen penyebab diare.
Baca Juga: Onadio Leonardo Banjir Pujian Saat Akui Istrinya Hamil di Luar Nikah, Warganet:
ASI juga dapat melindungi Si Kecil dari alergi, karena memiliki sifat antibakteri.
Keberadaan lisozim, enzim yang menghambat pertumbuhan mikroba. Moms dapat mengeluarkan ASI dari payudara dan mengoleskannya pada jerawat bayi menggunakan kapas.
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Ayu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR