Beberapa warganet justru menganggap Awkarin hanya penctiraan belaka.
Menanggapi hal tersebut, Awkarin justru mengatakan bahwa sikap yang ia tunjukkan ditujukan agar para influencer yang lain meniru hal tersebut.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa ia tak peduli dengan cacian orang yang mengatakan bahwa dirinya hanya pencitraan semata.
Pencitraan. Carmuk. Pahalanya gadapet. Nih gue ketawa ala generasi Z dulu ya AWOKWKWOWKKWKWKWK.
Eh cyinnn sini akika kasih tau... BODOAMAT, gapeduli, tujuannya gak nyari sanjungan gak nyari pahala juga, orang saya juga bukan orang yang taat.
Saya cuma memaksimalkan potensi saya sebagai seorang manusia untuk membantu makhluk lainnya yang lemah dan tertindas.
Saya cuma menggunakan kemampuan saya sebagai influencer untuk menggerakkan influencer-influencer lain dan anak muda lainnya buat ikut peduli dan beraksi.
Demonstrasi sekarang gampang karena udah ada sosial media, bisa kita sebarluaskan dan lipatgandakan semudah itu.
Coba jaman dulu? Harus ada baku hantam dulu baru masuk berita. Iya kalo beritanya gak bungkam karena disuap oknum-oknum tertentu.
Jangan takut anak muda. Kalian punya suara. Jangan mau ditindas lingkungan sendiri. Jangan takut buat bersuara dan beraksi, cuma karena takut dibilang pencitraan.
Source | : | |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR