Riset tersebut menyurvei 2.000 orang Amerika.
Hasilnya, mereka yang mendaftarkan preferensi rempah-rempah pada makanan memiliki hubungan seks hampir dua kali lebih banyak daripada mereka yang mengatakan mereka tidak menyukai rempah-rempah.
Mereka yang menyukai makanan pedas frekuensi hubungan intimnya lebih banyak 5,3 kali per bulan dibandingkan dengan yang tidak, yaitu 3,2 kali per bulan.
Selain itu, survei juga menemukan bahwa orang yang mengaku lebih menyukai rempah-rempah termasuk makanan pedas juga lebih mungkin menikmati roller coaster, musik yang keras, dan mengemudi dengan cepat di jalan yang berliku.
Validkah survey ini? The Take Out berkata setengah berkelakar, ya survey ini valid bila peneliti pernah bertualang bersama penyuka makanan pedas, atau jauh lebih buruk bersama mereka di kamar, dan masih banyak lagi yang akhirnya membuat survey ini valid.
Soalnya, banyak juga yang mengemudi dengan cepat dan frekuensi seksnya banyak, tapi mereka pasti akan menangis saat disodori sajian tahu yang dicampur banyak cabe pedas.
Admin The Take Out pun berkata, "Mungkin saya menjadi ragu (skeptis tidak adil) terhadap survei ini, dan orang-orang yang menumpuk sajian cabe pada makanan benar-benar suka berayun dari langit-langit setelahnya.
Saya hanya waspada terhadap Agenda Saus Panas yang jelas-jelas senang dengan hasil survei ini.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | TheTakeOut |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR