Nakita.id - Gangguan obsesif komplusif atau biasa dikenal dengan istilah OCD (Obsessive Complusive Disorder) merupakan kelainan psikologis yang dialami sehingga memiliki pemikiran yang berlebihan.
Gejala gangguan obsesif komplusif yang dialami setiap orang itu berbeda-beda Moms.
OCD ini mendorong seseorang dengan tekanan yang besar atau gangguan pada kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Faktor Risiko OCD, Rentan Dialami Seseorang Dengan Kondisi Ini!
Dilansir dari verywellmind.com OCD dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan sifat gejala yang dialami di antaranya :
Obsesi Kontaminasi Dengan Komposisi Pencucian / Pembersihan.
Jika Moms dipengaruhi oleh gejala ini, Moms biasanya akan fokus pada perasaan yang tidak nyaman, terkait dengan kuman dan mencuci tangan atau membersihkan barang secara terus menerus.
Misalnya, Moms mungkin merasa tangan Moms kotor atau terkontaminasi setelah menyentuh pintu atau khawatir Moms akan menyebarkan kuman itu ke orang lain.
Untuk menghilangkan perasaan ini, Moms bisa mencuci tangan berulang kali selama berjam-jam.
Obsesi berbahaya dengan memeriksa berulang kali.
Jika Moms mengalami gejala ini, Moms akan sering memiliki pikiran yang intens, terkait dengan kemungkinan Moms akan mendapat bahaya atau orang lain yang akan mendapatkan bahaya.
Misalnya, Moms mungkin membayangkan rumah Moms terbakar dan kemudian berulang kali kembali kerumah untuk memastikan tidak ada api.
Baca Juga: Riset : Orang yang Doyan Makan Pedas Lebih Hot di Ranjang!
Obsesi tanpa paksaan yang terlihat.
Gejala ini sering berkaitan dengan obsesi yang tidak diinginkan, seputar seksual, agama, atau agresif.
Misalnya Moms dapat mengalami pemikiran yang mengganggu tentang menjadi seseorang yang menyerang atau Moms yang akan diserang.
Baca Juga: Mengonsumsi Saffron Saat Hamil? Ketahui Dulu Dosis dan Cara Penyajiannya
Moms mungkin sering mengucapkan kata-kata tertentu, seperti menghitung atau berdoa untuk menghilangkan kecemasan yang Moms alami ketika Moms memiliki pikiran yang tidak disengaja ini.
Obsesi Simetri dengan Memesan, Mengatur, dan Menghitung secara berulang.
Ketika mengalami gejala ini Moms akan merasakan kebutuhan yang kuat untuk mengatur dan menghitung ulang objek sampai Moms yakin kalau itu hitungan yang tepat.
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Wanita Lebih Berisiko Menderita Osteoporosis
Misalnya, Moms mungkin merasa perlu untuk menanyakan sesuatu secara berulang kali tentang apakah rumah sudah dikunci atau belum?
Gejala ini juga dapat membuat Moms berpikir atau mengucapkan kata secara berulang kali sampai hal tersebut benar-benar sempurna.
Baca Juga: Bullying Berujung Maut, Bocah 13 Tahun Ini Meninggal Akibat Cedera Usai Dipukul Teman Sekelasnya
Penimbunan barang.
Gejala ini melibatkan pengumpulan barang-barang yang dinilai itu merupakan hal spesial atau barang-barang yang memiliki nilai lebih seperti majalah tua, kwitansi, perangko, atau catatan.
Penimbunan sering disertai dengan ketakutan obsesif kehilangan barang atau harta yang mungkin diperlukan untuk suatu hari.
Orang yang terpengaruh oleh gejala penimbunan ini akan cenderung mengalami kecemasan dan depresi yang lebih tinggi daripada orang dengan subtipe lainnya.
Source | : | verywellmind |
Penulis | : | Ayu Novi Nurdiyanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR