Nakita.id - Kualitas tidur anak sangat penting menjadi perhatian semua orangtua.
Sebab, anak perlu memiliki kualitas tidur yang baik sehingga bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Namun terkadang, terutama pada bayi bukan tak mungkin mereka sulit tidur nyenyak dalam jangka waktu lebih lama.
Baca Juga: Ingin Terhindar dari Obesitas? Moms Hanya Perlu Tidur yang Cukup Lho
Si Kecil yang sulit tidur nyenyak, rupanya bisa dipengaruhi oleh beberapa hal lo Moms.
Berikut 4 hal tak terduga yang memengaruhi kualitas tidur anak:
1. "Regresi Tidur"
Istilah "regresi tidur" digunakan untuk menggambarkan suatu periode waktu ketika pola tidur bayi atau anak-anak berubah.
Regresi ini biasanya terlihat pada anak yang berusia 4, 9, 13 dan 18 bulan, dan sering bertepatan dengan tonggak utama seperti berguling, merangkak dan berjalan.
Karena bayi memproses informasi saat tidur, ia menjadi lebih terjaga saat mendekati tonggak baru.
Terjadinya gangguan tidur ini sebagai tanda perkembangan anak yang normal.
Sayangnya, banyak orangtua sering melihat gangguan pola tidur anaknya sebagai masalah.
Tetapi ini semua hanya perubahan sementara, dan sebaiknya berikan respons lembut dan meyakinkan untuk membantu anak kembali tidur.
Baca Juga: Selesai! Ini Akhir Perseteruan Antara Cita Citata dan Yusuf Oebelet
2. Wonder Weeks
Gangguan tidur adalah bagian umum dari Wonder Weeks, yang berlanjut sampai tahun kedua dan seterusnya.
Lompatan usia bayi 8, 9 dan 10 bulan bisa menjadi beberapa hal yang lebih menantang dan terjadi sekitar bayi berusia 13 bulan, 15 bulan dan 17 bulan.
Dengan periode rewel yang panjang sampai enam bulan pertama tahun kedua, tampaknya hal ini akan menjadi gangguan tidur yang besar Moms.
Baca Juga: Ashanty Terserang Penyakit Auto Immune, Reaksi Anak Tirinya Jadi Sorotan
3. Gerakan dan Gangguan Tidur
Masuk akal jika bayi yang sedang belajar bergerak akan mengganggu waktu tidurnya yang berkualitas.
Sebuah studi 2013 menunjukkan bahwa bayi tidak hanya mengalami gangguan tidur di bulan sebelum bayi dapat merangkak, namun sampai tiga bulan kemudian.
Kemungkinan pencapaian lain seperti duduk, berdiri, berjalan, memanjat dan berlari akan menantang bayi dan anak-anak dengan cara yang sama.
4. Ledakan Kosakata
Sekitar usia 18-24 bulan, anak biasanya mengalami "ledakan bahasa", yang ditandai dengan lonjakan jumlah dan penggunaan kata-kata.
Dimulai dari belajar satu kata sekaligus, dalam pola yang lamban namun stabil, dapat diprediksi, anak-anak di sekitar usia ini bisa belajar beberapa kata baru sekaligus dan membuat kemajuan besar dalam komunikasi.
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan tidur selama periode perkembangan ini, atau sibuk mengobrol saat Moms mencoba membantunya kembali tidur.
Gangguan tidur yang terus menerus adalah kerja keras untuk setiap orangtua.
Namun, penting untuk dipahami bahwa tidur malam adalah bagian normal dari anak usia dini dan bukan masalah yang harus diperbaiki.
Sebagai gantinya, kita perlu melihat cara untuk membantu anak-anak untuk bisa kembali tidur secepat mungkin.
Dalam melalui proses ini, anak-anak hanya membutuhkan dukungan Moms dan Dads untuk bisa menunggu waktu sampai anak bisa kembali tidur dengan nyenyak sepanjang malam.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR