Nakita.id - Setiap orangtua memiliki cara tersendiri untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya.
Pola asuh yang diterapkan tentunya mempunyai maksud yang baik untuk anak.
Namun, terkadang orangtua justru melakukannya dengan cara yang kurang tepat walaupun sebenarnya tujuannya baik.
Tak jarang, demi menjaga anak-anaknya, orangtua menjadi terlalu protektif dan terlalu ikut campur dengan kehidupan anak-anaknya.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Menerapkan Pola Asuh Pada Anak! Kenali Jenis-Jenisnya Moms
Apakah Moms termasuk orangtua yang seperti itu?
Jika ya, berarti Moms termasuk orangtua "helikopter".
Mengutip Kompas.com, orangtua "helikopter" merupakan orangtua yang selalu mengatur kehidupan anak sampai hal terkecil sekalipun, bersikap over protective sehingga selalu merasa khawatir tentang keadaan anak kapan saja.
Orangtua "helikopter" sebenarnya adalah mereka yang tidak mampu mengatasi rasa khawatirnya terhadap anak.
Melansir Webmd,berikut ciri-ciri dari orangtua "helikopter":
1. Melakukan tugas sekolah anak
Ketika anak mendapat tugas sekolah, Moms selalu mengerjakannya karena Moms khawatir bila anak tidak bisa mengerjakannya dan nilainya menjadi jelek.
Atau ketika anak mulai frustasi dengan tugas-tugasnya, Moms akan merasa kasihan dengan mereka, sehingga Moms mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka itu.
Sebaiknya, biarkan anak-anak mencari tahu pemecahannya terlebih dahulu, Moms.
Beri dukungan ketika mereka dalam kesulitan, jika memang mereka tidak bisa memecahkan masalahnya, barulah Moms bisa mulai mengajarinya bukan mengerjakan tugasnya.
2. Over protective
Moms ingin selalu mengantar anak kemanapun mereka ingin pergi dan selalu khawatir ketika anak tak berada di rumah.
Selain itu, Moms terus-terusan mengirimi anak pesan tentang apa yang mereka lakukan, bagaimana keadaan mereka, apakah mereka aman, dan masih banyak lagi.
Moms mungkin mengira dengan cara inilah Moms bisa akrab dengan anak, tapi tahukah Moms, ini hanya akan membuat anak tidak mandiri dan tidak bisa membangun kepercayaan dirinya, lo.
Sebaiknya, Moms beri mereka peluang untuk mandiri, membiarkan mereka bermain dan bereksplorasi sendiri.
3. Terlalu memanjakan
Apakah Moms masih merapikan tempat tidur anak setiap hari? atau menyiapkan pakaian apa yang harus mereka pakai?
Jika ya, berarti Moms adalah orangtua "helikopter" dan ini sikap yang terlalu memanjakan anak.
Ingat Moms, anak Moms kini sudah tumbuh besar, biarkan mereka melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan, seperti membereskan kamarnya.
Akan lebih baik jika Moms melatihnya untuk membantu pekerjaan rumah agar mereka lebih mandiri dan mengerti pembagian tugas di rumah.
Ini sekaligus bisa meringankan tugas Moms, bukan?
Baca Juga: Dampak Negatif yang Patut Moms Ketahui Bila Terlalu Memanjakan Anak
4. Tidak mau melihat anak gagal
Moms, anak-anak perlu melakukan kesalahan, trial and error mengajarkan mereka bagaimana membuat pemecahan masalah yang benar dan tepat.
Jika Moms mengambil alih tugas atau pekerjaannya supaya "melakukannya dengan benar", mereka tidak akan belajar cara mengatasi masalah di masa depan, lo.
Biarkan dia melakukan kesalahan sesekali, ketika dia gagal, dorong dia untuk mencoba lagi sampai berhasil.
5. Tidak mau anak terluka
Saat anak ingin pergi ke luar rumah, Moms selalu membekalinya dengan nasihat-nasihat dan alat perlindungan yang berlebihan.
Sebagai contoh, saat anak ingin pergi menggunakan sepeda motor, Moms terus-menerus mengatakan "jangan ngebut-ngebut", "berkendaralah di pinggir jalan", "jangan menyalip", "gunakan helm yang aman ini", "gunakan jaket agar tidak kedinginan", "gunakan masker agar tidak terkena debu jalanan", dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Aishwarya Rai Disebut Ibu Super Over Protective, Ternyata Ada Alasannya!
Tahukah Moms, Ketika Moms tidak membiarkan mereka mengambil risiko fisik atau mental, Moms dapat menghambat perkembangan mereka, lo.
Sebaliknya, biarkan anak melakukan hal baru meskipun itu sedikit berbahaya. Biarkan anak merasakan perihnya luka jatuh, panasnya matahari, memanjat pohon, dan lain-lain.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | webmd.com,lifestyle.kompas.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR