Seluruh tubuh Vadym ditutupi dengan bercak bersisik yang terasa sakit.
Kulit abnormalnya terus-menerus retak dan berdarah membuat Vadim menderita.
"Dia tidak dapat berjalan karena kondisinya dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu.
"Setiap gerakan membuatnya merasakan kesakitan tak tertahankan," cerita pilu Natalia.
Natalia pun sangat sedih ketika putranya mengatakan sudah tidak tahan dengan penyakitnya.
"Dia mengatakan kepadaku, 'Bu, aku lebih baik mati daripada hidup seperti ini'," tutur Natalia.
Bahkan tim dokter pun sudah menyerah dengan kondisi kulit Vadym.
Banyak dokter dari seluruh penjuru negeri mencoba mengobati bocah itu akan tetapi tidak ada yang berhasil.
Source | : | Facebook,Suar.ID,Daily Mirror |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR