Nakita.id - Banyak ibu dituntun untuk percaya bahwa mereka tidak bisa hamil cepat setelah melahirkan. Entah itu melahirkan normal atau sesar, tubuh perempuan nyatanya mampu hamil lagi setelah melahirkan bayi.
Bahkan, para ibu tidak menyadari bahwa sedang hamil karena mereka mengalami menstruasi, padahal sel telur bisa berovulasi sebelum menstruasi pertama terjadi.
Terlepas dari fakta bahwa Ibu tidak disarankan bersanggama sebelum melakukan pemeriksaan enam minggu setelah melahirkan, hamil bisa saja terjadi lagi.
Jika Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, tentu saja bisa hamil. Pertimbangkan alternatif untuk melakukan hubungan intim, bukan hanya untuk alasan pemulihan pascamelahirkan, tapi juga dari sudut pandang pengendalian kelahiran.
Banyak ibu yang tidak menggunakan pengendalian kelahiran mereka, terutama jika mereka sedang menyusui.
Menyusui mungkin bisa menunda ovulasi pada beberapa perempuan, tapi hal tersebut bukanlah metode pengendalian kelahiran yang efektif kecuali jika Ibu menerapkan Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM).
Baca juga : Kapan Harus ke Dokter Agar Bisa Hamil
Ini adalah metode pengendalian kelahiran yang sangat spesifik, yang membutuhkan banyak waktu dan kendala. Ini berarti, ibu tidak diperkenankan memompa ASI dan memberikannya ke bayi.
Apalagi ada bukti kuat bahwa perempuan yang memiliki bayi lagi dalam waktu berdekatan akan memperkuat kehamilan berisiko untuk kedua kalinya.
Ini karena tubuh mereka belum sepenuhnya sembuh sejak melahirkan. Bahkan saat Ibu sudah merasa sehat secara fisik, masih ada masalah hormon dan nutrisi yang belum dapat pulih seluruhnya.
Jika Ibu hamil kembali dalam waktu enam bulan setelah melahirkan, maka hal ini juga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Antara lain kelahiran prematur, pecah air ketuban prematur, bayi lebih kecil untuk usia kehamilan normal dan peningkatan risiko kelainan kongenital (cacat lahir)
Lebih baik jika Ibu menunggu antara 6 bulan dan 18 bulan sejak terakhir kali melahirkan. Ini memberi tubuh waktu untuk cepat pulih dan mengurangi risiko interval pendek sejak kelahiran terakhirnya.
Baca juga : Ini Faktor Penentu Mama Bisa Hamil Lagi
Hal ini juga memberi Ibu waktu untuk merencanakan kehamilan berikutnya dan menerima konseling prakonsepsi serta mengurangi risiko komplikasi lebih jauh lagi.
Jika Ibu telah mengira hamil, bicarakan dengan dokter karena bayi memerlukan perawatan prenatal untuk memantau dan meminimalkan risiko yang munkin ada. (*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Heni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR