Nakita.id - Gadget merupakan barang primer yang dimiliki semua orang.
Anak-anak di rumah juga sekarang sudah mempunyai gadget sendiri.
Bermain gadget sudah jadi salah satu rutinitas yang sulit dipisahkan dari anak.
Meskipun ada dampak positifnya bagi anak, namun masih banyak lagi dampak negatifnya untuk anak.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik SOA, Hanlie Muliani, M.Psi, untuk memahami lebih jauh mengenai dampak psikologis penggunaan gadget pada anak, ada baiknya jika kita mengenal lebih dahulu mengenai konsep plastisitas otak.
Baca Juga: Nagita Slavina Tak Mau Mengalah dengan Sang Anak Soal Gadget, Raffi:
Plastisitas otak adalah konsep yang menjelaskan bahwa otak adalah organ yang elastis, dalam artian bisa terus dibentuk dan dilatih.
Agar dapat digunakan dengan maksimal, perlu ada sambungan neuron atau sel saraf, yang bisa dicapai dengan stimulasi.
Stimulasi bisa dilakukan dengan aktivitas seperti belajar, membaca, bermain, olahraga, serta kegiatan psikomotoris lainnya.
Semakin banyak stimulasi yang diterima, akan semakin banyak juga sel saraf di otak yang tersambung.
Sehingga, anak akan semakin cerdas. Penggunaan gadget bukanlah stimulasi yang ideal bagi anak.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR