Nakita.id - ADHD atau hiperaktif pada anak tidak seharusnya membuat orangtua juga menjadi tidak mengendalikan emosi karena perhatian khusus sangat diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
Sama halnya dengan semakin meningkatnya kasus autisme pada anak belakangan ini, ternyata terjadi peningkatan pula pada kasus ADHD(Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau sering dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktif.
Peningkatan jumlah kasus ADHD seiring pula dengan simpang siurnya pendapat tentang penyebab mengapa anak menjadi hiperaktif.
Baca juga: 6 Nutrisi Terbaik untuk Anak ADHD
Berikut ini beberapa mitos yang beredar seputar anak ADHD atau hiperaktif.
ADHD disebabkan terlalu banyak mengonsumsi gula
Dr. Ben Feingold mengutarakan pendapatnya di tahun 1973 kepada the American Medical Association, tentang adanya keterkaitan antara ADHD dan zat-zat yang terdapat pada makanan karena saat itu penderita ADHD sangat sedikit.
Padahal, hingga kini, tidak ditemukan keterkaitan antara anak hiperaktif dengan konsumsi gula berlebih pada anak, seperti yang kerap dipikirkan orang tua.
Baca juga: Ibu Hamil Gemuk Berisiko Lahirkan Anak ADHD
Sebaliknya, Ibu yang saat hamil menghindari makanan instan atau yang banyak mengandung MSG, juga makanan dengan kandungan pestisida karena berisiko memiliki masalah pada perkembangan janin dalam kandungan.
Hiperaktif adalah keinginan anak untuk melawan orangtua
Memang gejala hiperaktif seperti anak yang suka memberontak, di mana anak menolak saat diberi perintah orang tuanya.
Namun orangtua sebaiknya jangan mudah terpancing emosinya karena anak justru akan lebih memberontak.
Sebaliknya anak hiperaktif akan menurut saat diberi pengertian secara lembut tapi tegas dan penuh kasih sayang. Kendati terlihat memberontak, tidak terlintas sedikitpun pada benak anak hiperaktif untuk melawan orang tuanya.
Baca juga: Cegah Cacat Janin dan ADHD Anak Sejak dalam Kandungan dengan Melakukan Hal Ini
Anak Hiperaktif disebabkan anak yang terlalu dimanja
Sering kali, kita kesal melihat anak hiperaktif saat kita berada di dekatnya.
Banyak anggapan muncul bahwa mereka pasti sangat dimanjakan orang tuanya. Anak yang terlalu dimanja menunjukkan sikap manja dan egois, bukan hiperaktif.
Orang tua dengan anak hiperaktif memang harus menahan emosi saat berbicara karena anak hiperaktif akan semakin memberontak saat mendengar nada tinggi dari orang tua, ataupun orang-orang di sekitarnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR