Nakita.id - Publik tengah ramai membicarakan kisah dengan tagar #LayanganPutus yang beredar di media sosial.
Viralnya kisah #LayanganPutus ini bermula dari unggahan akun Facebook Mommi Asf yang kini telah dibagikan banyak pengguna lainnya.
Unggahan asli cerita tersebut dikabarkan telah dihapus, tetapi kisahnya sudah beredar luas.
Cerita ini mengkisahkan adanya orang ketiga di dalam rumah tangga suami istri, di mana sang istri menceritakan kronologis ketika ia mengetahui ada yang salah dalam rumah tangganya.
Seperti yang diberitakan Nakita.id sebelumnya, terdapat dua bagian dari kisah yang viral ini, cukup menarik banyak simpati dari publik.
Bagian pertama menggambarkan bagaimana ibu dari lima anak berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya, karena sang mantan suami tidak lagi peduli.
Tak hanya menceraikan dirinya, sang mantan suami juga meninggalkan dan tidak lagi membiayai kelima anaknya.
Sementara bagian kedua menceritakan tentang bagaimana Mommi Asf mengetahui sang suami sudah menikah lagi.
Disebutkan, sang suami tiba-tiba menghilang dan baru mengetahui bahwa sang suami pergi berbulan madu dengan istri keduanya.
Sempat disinggung pula sebelum sang suami menghilang, kala itu mereka sedang mesra-mesranya.
Tak heran istrinya pun bingung kenapa mendadak suaminya pergi bahkan sulit untuk dihubungi.
Melansir Fatherly, beberapa penelitian menemukan jika selingkuh terjadi tak cuma karena tidak bahagia dengan pasangannya.
Ahli berkata lain karena meninjau pengalaman klinis, para ahli menemukan bahwa orang yang berselingkuh sebenarnya sedang "melarikan diri" dari masalah lain atau mencari jati diri.
"Bagi mereka yang mencari jati diri atau menghindari masalah lewat perselingkuhan, selingkuh cenderung menjadi tanda masalah," ungkap psikoterapis Esther Perel.
Diumpamakan oleh para peneliti, perselingkuhan seperti efek lampu jalan.
Di mana seorang pria mabuk mencari kuncinya yang hilang, tetapi dia mencari bukan di tempat di mana ia menjatuhkan kunci itu, melainkan di tempat yang terkena cahaya (efek lampu hijau) di jalan.
"Masalahnya adalah bahwa tidak seperti orang mabuk yang pencariannya sia-sia, kita selalu dapat menemukan masalah baru dalam pernikahan," jelasnya.
Baca Juga: Kerap Dikatakan Halu, Barbie Kumalasari Bikin Jessica Iskandar Melongo dengan Beberkan Sumber Kekayaannya: 'I'm an Expensive Woman'
Arti dari perumpamaan ini adalah kunci yang hilang ibarat jati diri, yang dicari di tempat orang lain dengan melakukan perselingkuhan.
Bukannya menemukan jati diri, kebanyakan perselingkuhan mendatangkan masalah lain.
Hasil survey lainnya yang dilakukan oleh situs Victoria Milan pun cukup mengejutkan.
Situs yang dibuka untuk mengetahui perilaku orang-orang yang selingkuh ini menemukan sisi lain dari orang ketiga dalam rumah tangga.
Faktanya, dari 4000 pengguna situs ini, sebagian besar pria mengaku memiliki istri yang lebih menarik dibanding simpanannya.
Hanya 25% menjawab jika selingkuhannya lebih cantik atau lebih baik dari istri sah.
Selingkuh ternyata lebih besar didorong oleh adanya kesempatan, bukan karena godaan orang ketiga atau merasa kurang puas dengan rumah tangga.
Dalam penelitian yang terbit di The Journal of Sex Research, yang melibatkan 423 orang, penelitian menemukan bahwa pria dan wanita berselingkuh karena alasan adanya kesempatan.
Ini tak terkecuali bagi mereka yang sudah terikat oleh pernikahan.
Bahkan selingkuh juga bisa jadi sifat alamiah yang tebentuk sejak masa kanak-kanak, mulai dari faktor biologis atau pengalamannya sejak kecil.
Source | : | Nakita.id,fatherly |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR