Nakita.id - Fungsi dasar mainan untuk anak memang akan membuat waktu bermainnya lebih menyenangkan.
Dengan memberikan mainan edukatif akan membantu anak mengembangkan kemampuan dasar mereka seperti pemikiran kognitif, sensorik, motorik dan kreativitas.
Namun, tak sedikit orangtua yang mengalami kesulitan memilih mainan yang tepat untuk anak-anak mereka.
Memilih mainan yang baik untuk anak seringkali membuat orangtua bingung.
Terlebih, sekarang ini pilihan ragam mainan untuk anak semakin bervariasi.
Karena itu, Psikolog anak Febiana Pratomo M.Psi memberikan tips singkat untuk bisa menjadi bekal orangtua sebelum membeli mainan untuk anak.
1. Usia anak
Mainan dibuat berdasarkan kebutuhan anak dalam mencapai tahapan tumbuh kembangnya.
Berikan mainan yang sesuai dengan usianya agar ia dapat menikmati kegiatan bermain, tidak kesulitan yang membuat frustasi atau kemudahan yang membuat bosan.
“Karena kita memang ingin memberikan mainan yang sesuai dengan kemampuan dia,” ujar Febi dalam media gathering ELC mainan edukatif di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).
2. Manfaat
Selain menyenangkan, tentu saja mainan bagus adalah mainan yang bisa memberikan manfaat.
Terutama untuk membantu tumbuh kembang anak seperti motorik kasar dan halus, kognitif atau problem solving, kreativitas dan sensoris.
“Jadi tergantung kita mau menstimulasi yang mana,” ungkap Febi lagi.
3. Kesukaan anak
Mungkin sebagian anak memang cenderung suka dengan mainan bertema tertentu.
“Memang ada kan anak yang sukanya mainan itu-itu saja. Mau beliin yang lain, tapi anaknya belum tentu mau,” kata Febi.
Namun sebagai orangtua disarankan untuk tak terus menuruti kemauan anak dan lebih mengenalkan mainan dengan tema lain.
“Jadi memang pada usia tertentu memang suka temanya apa. Kita bisa ikuti, tapi bukan berarti tidak mengenalkan yang lain,” ujarnya.
Hal ini dilakukan agar anak juga terpapar pada tema dan kegiatan lainnya.
4. Keamanan
Mainan yang bagus dibuat dan dirancang dengan mempertimbangkan faktor keamanan.
Beberapa hal penting untuk dipahami orangtua adalah choking hazard, jenis bahan, dan wadah plastik pembungkus dari mainan itu sendiri.
“Pastikan tidak ada kepingan-kepingan yang kecil, karena anak usia satu tahun ke bawah itu kan suka memasukkan sesuatu ke mulut ya,” kata Febi.
Hal ini sangat penting dan harus diperhatikan untuk keselamatan Si Kecil.
“Kalau ini kan mainan ya, jangan sampai kita sebagai orangtua jadi khawatir dan momen anak untuk bermain menjadi tidak menyenangkan,” jelasnya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR