Maka pada kehamilan kembar risiko kematiannya lebih tinggi dibandingkan kehamilan satu janin," kata Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG dikutip dari Kompas.com.
Ali menjelaskan, kehamilan kembar meningkatkan perinatal mortality rate (PMR) atau angka kematian bayi di usia kehamilan 28 minggu dan bayi berusia tujuh hari.
Tak hanya itu, bila Moms tengah hamil anak kembar, Moms juga sebaiknya mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan komplikasi yang terjadi.
Komplikasi yang sering kali terjadi antara lain, kemungkinan bayi lahir dalam kondisi meninggal, satu atau kedua bayi menderita penyakit berbahaya mematikan, satu bayi meninggal dan kembarannya mengalami sakit, kematian salah satu bayi, dan komplikasi kesehatan pada ibu.
Selain itu, ibu yang mengandung juga bisa berisiko terkena komplikasi penyakit, salah satunya perdarahan hebat.
Jika Moms ingin terhindar dari komplikasi dan berbagai risiko tersebut, ada baiknya rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR