Nakita.id – Beberapa waktu lalu, artis cantik Vanessa Angel sempat menghebohkan publik karena terlibat kasus prostitusi online.
Ironisnya, sekembalinya Vanessa ke dunia hiburan setelah menyelesaikan kasus tersebut, ia justru mendapatkan perlakukan yang kurang mengenakkan.
Ya, ketika diundang di acara ‘Pesbukers ANTV’, ia sempat tersinggung oleh lawakan Eko Patrio karena diberi cek senilai Rp 80 juta.
Tak hanya itu, mantan kekasih Nicky Tirta ini bahkan sampai tak kuasa menahan tangis saat diperlakukan begitu.
Namun, kini sepertinya Vanessa Angel telah berubah.
Saat kembali disinggung soal tarif kemolekannya, ia justru menanggapinya dengan santai.
Seperti dilansir dari laman Instagram @mak_inpoh, Vanessa terlihat tak marah ketika Ruben Onsu menyindirnya tentang tarif 80 juta.
Ia juga mengatakan bahwa sekarang tarifnya telah meningkat tajam.
“80 juta menjemput rejeki!” ujar Ruben Onsu.
“Heh, dengerin! Kata siapa 80 juta? Sekarang udah naik, 800 juta!” sahut Vanessa.
Bukan cuma itu, wanita yang kerap tampil seksi ini pun bahkan tak segan beradu tarif dengan pedangdut Pamela Safitri.
“Kamu kamu ditawar berapa?” tanya Vanessa pada Pamela.
“500 juta,” jawab Pamela singkat.
“Aduh, sensasi doang itu!” ujar Vanessa.
Melihat keduanya perang tarif, Ruben pun berseloroh mengatakan Vanessa seperti tidak mau kalah dengan Pamela.
“Si Vanessa nggak mau kalah banget deh,” ujar Ruben jahil.
“Tapi, nggak apa-apa lah. Dia kan 80 juta, aku 500 juta. Berarti gua ngelebihin dia (Vanessa),” imbuh Pamela.
Warganet yang melihat unggahan tersebut sontak membanjiri dengan beragam komentar pedas.
“Maaf y nesa koq aib sendiri malah dibanggain sih,” ujar @****ajasmine16.
“Lama2 jujur,” ujar @****hadib.
“Dulu katanya ngambek. Masalah pribadi d ungkit2. Gimik doang ya,” tulis akun @****atywibowo.
Bagaimana menurut Moms?
Baca Juga: Berikut Cara Alami untuk Redakan Sakit Tenggorokan
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | instagram.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR