Nakita.id - Selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, vitamin A terutama sangat penting bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio.
Seperti diketahui, sel bayi akan tumbuh berlipat ganda dalam kecepatan tinggi.
Itu sebabnya, bila terjadi defisiensi/kekurangan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
Untungnya, kekurangan vitamin A hanya terjadi pada ibu hamil yang malnutrisi.
Karena bagi orang yang malnutrisi, tubuhnya akan kekurangan protein dan lemak.
Otomatis ia juga akan kekurangan vitamin dan mineral.
Namun bila ibu hamil normal-normal saja, ia tak akan kekurangan vitamin.
Yang perlu diwaspadai justru bila kelebihan vitamin A.
Tak seperti vitamin yang larut dalam air (bisa dibuang lewat keringat atau air seni), maka vitamin A yang larut dalam lemak bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh hingga akhirnya jadi toksik/racun.
Dampaknya, janin akan mengalami uroginital abnomali (gangguan sistem kencing dan kelamin); membuat cacat bentuk wajah, kepala (mikrosefali atau ukuran kepala kecil), dan jantung janin.
Makanya, ibu hamil tak dianjurkan menambah dosis yang sudah diberikan dokter dengan cara menambah multvitamin sejenis.
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A sebanyak 800-2.100 IU (International Unit).
Jika lebih dari 10 ribu IU per hari, berisiko 5 kali cacat bayi dibandingkan bila konsumsinya kurang dari 5.000 IU per hari.
Jadi, cukup hanya dengan mengonsumsi vitamin yang sudah diresepkan dokter, plus makanan sumber vitamin A, baik hewani maupun nabati (merupakan pro-vitamin A atau beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh).
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR