Nakita.id - Smartphone merupakan sarana yang nyaman untuk tetap terhubung dengan orang lain, juga menawarkan banyak keuntungan.
Moms dapat meemantau dan menghubungi Si Kecil untuk menanyakan kabarnya, kegiatannya atau memberi tahu rencana pergi bersama melalui smartphone.
Terlebih lagi dalam keadaan darurat, smartphone dapat membantu Moms menghubungi Si Kecil atau sebaliknya.
Baca Juga: Hati-hati Jika Moms Terlalu Sering Main Smartphone, Ini Risikonya untuk Janin!
Anak-anak sekolah bahkan mungkin menuntut untuk memiliki smartphone mereka sendiri sebagai sarana untuk tetap berhubungan dengan teman-teman mereka.
Namun, mungkin ada akibat yang tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Si Kecil.
Tidak ada batasan usia
Tidak ada saran atau pendapat yang khusus menerangkan pada usia berapa Si Kecil boleh diberikan wewenang memiliki smartphone sendiri.
Moms dapat melihat kesiapan Si Kecil dengan melihatnya pada kompetensi, kematangan, dan rasa tanggung jawab penggunaan smartphonnya.
Perhatikan tanda-tanda seperti bagaimana Si Kecil merawat barang-barangnya (apakah dia sering lupa meletakan barang, bahkan kehilangan barang, dll.)
Apakah Si Kecil bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta seberapa besar Moms bisa mempercayainya untuk mematuhi aturan yang Moms berikan.
Jika Si Kecil memberikan tanda-tanda positif, mungkin Si Kecil siap untuk memiliki smartphone sendiri.
Namun, apakah Si Kecil benar-benar membutuhkan smartphone atau tidak.
Konsekuensi yang mungkin terjadi
Ada beberapa onsekuensi atau akibat yang mungkin Moms hadapi, seperti:
1. Menurunnya ikatan kedekatan Moms dengan Si Kecil
Si Kecil mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktunya dengan bermain game, mengirim sms ke teman, menelepon teman, membuka media sosial dengan smartphone yag dimilikinya.
Hal ini dapat menyebabkan waktu yang dihabiskan untuk keluarga kurang berkualitas.
Lebih buruknya, Si Kecil lebih memilih menghabiskan waktunya dengan smartphone dibandingkan dengan Moms.
2. Mengurangi kreativitas
Ketergantungan yang berlebihan pada telepon pintar yang membuat membuat Si Kecil sibuk tak terelakkan akan menyebabkan kreativitas kurang.
Ingat bagaimana dulu Moms 'menciptakan' permainan sendiri untuk membuat diri Moms sibuk sebagai anak-anak yang kreatif dengan imajinasi tinggi.
Hal itu mungkin tidak dialami Si Kecil jika ia terlalu asik dan sibuk dengan ponsel pintarnya.
3. Sumber kecanduan
Dengan media sosial, Si Kecil bisa mengunggah foto ke Instagram, menulis status, bermain game, atau mengobrol melalui aplikasi chatting, ada begitu banyak hal yang bisa membuatnya ketagihan, bahkan kecanduan.
Hal ini secara serius dapat mengganggu kemampuan berfungsi dengan baik secara akademis, menyebabkan masalah perilaku (misalnya ia menjadi rewel atau masam ketika dilarang menggunakan teleponnya) atau menyebabkan kurang tidur.
Satu-satunya cara pasti untuk mencegah hal ini adalah Moms memantau penggunaan teleponnya dan menanamkan kebiasaan penggunaan telepon yang baik dalam dirinya, misalnya mengajarkannya menetapkan batas pada 'waktu telepon' dan mematuhi aturan yang Moms berikan.
Cyberbullying
Ponsel pintar mungkin merupakan anugerah untuk interaksi sosial, tetapi juga merupakan sumber masalah, terutama cyberbullying.
Pastikan mendidik Si Kecil tentang hal ini untuk mencegahnya menjadi korban, atau sama pentingnya, tidak menjadi seorang cyberbully.
Baca Juga: Disinggung Jika Harvey Moeis Minta Tambah Anak Perempuan, Sandra Dewi:
Multi-tasking
Banyak anak-anak (dan bahkan orang dewasa) berpikir mereka dapat melakukan banyak tugas, tetapi multi-tasking berarti seseorang tidak memperhatikan apa yang seharusnya mereka lakukan sejak awal.
Jika dia berjalan atau bersepeda, dia harus tetap fokus dan memperhatikan sekelilingnya.
Mengirim SMS atau mengutak-atik ponsel, terutama saat di dekat bahkan di jalan itu sangat berbahaya!
Selain itu, penelitian dalam psikologi kognitif memiliki bukti bahwa kita sebenarnya tida melakukan banyak tugas, kita hanya mengalihkan perhatian kita dari satu tugas ke tugas lain dengan sangat cepat.
Memberikan smartphone pada Si Kecil adalah pilihan Moms tetapi penggunannya harus sepenuhnya dalam pantauan Moms secara langsung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada Si Kecil.
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR