Nakita.id - Masa tumbuh kembang Si Kecil tentunya akan menjadi perhatian semua orangtua.
Sebab pada tahap inilah Moms sudah mulai bisa mengenalkan dunia kepada Si Kecil dan mencari tahu apa ketertarikannya.
Pada masa ini juga di mana banyak orangtua yang menginginkan tumbuh kembang optimal untuk Si Kecil.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Stop Berikan Labelling
Akan tetapi tahukah Moms kalau pola asuh juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang Si Kecil?
Bukan hanya makanan bergizi dan juga lingkungan belajar saja yang memengaruhi itu.
Beberapa orangtua akan memiliki terus memberikan label positif untuk anak-anaknya.
Bukan hal yang salah, tapi ternyata hal itu juga dapat memberi dampak negatif untuk Si Kecil nantinya.
Salah satu label positif yang umum diberikan jika Si Kecil adalah anak yang "berbakat".
Terkadang Si Kecil yang belum mulai mencari potensinya juga suka labeli sebagai anak "berbakat".
Meski pun hal itu dipercaya dapat melatih kepercayaan diri Si Kecil, nyatanya masih ada juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh label itu.
Melansir dari theodysseyonline.com inilah beberapa asumsi yang kira-kira dimiliki Si Kecil yang selalu dilabeli "berbakat".
1. Si Kecil berbakat di bidang akademik dan non-akademik
Si Kecil yang dianggap berbakat di bidang akademis suka dikaitkan dengan berbakat di bidang lain.
Nyatanya stigma tersebut menambahkan lebih banyak beban kepada Si Kecil.
Karena Moms secara tidak langsung 'memaksa' mereka untuk bisa melampaui anak-anak seusianya.
Selain itu Moms juga memberatkan Si Kecil dengan pikiran mereka harus unggul juga di bidang lainnya.
Moms harus mengetahui kapasitas Si Kecil dalam belajar.
2. Si Kecil tidak harus usaha keras untuk nilai bagus
Dilabeli "berbakat" secara tidak langsung memberikan asumsi bahwa Si Kecil tidak harus bekerja keras untuk nilai bagus.
Karena "berbakat" dipercaya sebagai kemampuan alami yang hebat atau sering dianggap hadiah istimewa.
Mereka bisa cenderung menyepelekan segala hal karena dianggap memiliki bakat yang lain.
3. Si Kecil akan terus unggul dan melampaui anak-anak pada umumnya
Misalnya, seorang anak usia 5 tahun yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan anak-anak yang jauh lebih tua darinya sepanjang karier akademiknya.
Hal ini akan membuat harapan untuk melampaui kemampuannya kerap meningkat.
Pada usia 5 tahun, Si Kecil dapat bersaing dengan anak berusia 7 tahun, sehingga pada usia 12 ia bersaing dengan anak berusia 18 tahun.
Pada usia 18 tahun, anak bersaing dengan orang-orang di usia 20-an hingga akhir.
Sehingga label ini secara tidak langsung memaksa Si Kecil untuk 'bersaing' dengan seseorang yang sudah lebih berpengalaman.
Tentunya hal itu bisa menjadi berat untuk Si Kecil.
Nah karena itu Moms harus bisa menempatkan waktu yang tepat untuk memuji atau pun meng kritik Si Kecil ya.
Sehingga label-label tersebut tidak secara langsung Moms berikan kepada mereka.
Source | : | The Odyssey Online |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR