Nakita.id - Dari sudut pandang kesehatan, mencukur rambut kemaluan itu adalah kebiasaan yang baik.
Kebiasaan ini memiliki banyak manfaat, di antaranya terhindar dari kutu atau tungau yang biasa tinggal di area kelamin, terlihat lebih bersih dan rapih, menghindarkan bau tak sedap, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Seorang Pria Tak Pernah Membersihkan Kemaluannya Selama 24 Tahun, Begini yang Dialaminya
Nah, di media sosial, ada seorang suami yang curhat karena istrinya tak pernah cukur kemaluan selama 6 tahun.
"Assalamualaikum Mindad, maafkan sebelumnya bila curhatannya ga sopan dan terkesan vulgar."
Nah, intinya suami ini mengeluhkan istrinya yang tak mau mencukur rambut kemaluan.
Ia pun mengaku awalnya tak masalah.
Tangkapan di media sosial itu sempat ramai.
Pria itu mengaku berusia 29 tahun.
Ia mengaku sebal karena istrinya tak mau mencukur rambut kemaluan, bahkan sejak mereka menikah, buku kemaluannya sudah panjang.
Sampai pernikahannya berusia 6 tahun, bulu kemaluannya tak kunjung dicukur.
Baca Juga: Berita Kesehatan: Apakah Mencukur Rambut Kemaluan Aman Dilakukan?
"Saya ga tau lg harus cara apa ingetin istri dan biar istri ngerti kalau saya kesiksa sama bulu kemaluannya. Saya risih liatnya kaya jorok, saya jadi malas hubungan badan," tulis postingan yang diunggah akun Twitter @kom********nthy pada Jumat (1/11/2019).
Postingan itu juga dibagikan oleh akun IG @cerminlelaki
Sontak saja, postingan itu mengundang komentar netizen.
Mereka mendukung langkah sang suami yang meminta istrinya merapikan bulu kemaluannya.
Tujuannya demi menjaga kesehatan dan kebersihan.
Baca Juga: Ssst.. 7 Hal Ini Penting Diketahui Sebelum Cukur Rambut Kemaluan Moms!
"I can imagine, dulu pas belum mawas soal ini beneran aku biarkan sampe lebat sampe akhirnya risih sendiri jd rutin trimming sampe pendek bgt. Rasanya lebih nyaman. Eh skrg pengennya botak mulu biar enak jg heuuu," tutur @Pmtrh
"Lucu aja kalau cerai, ditanya hakim apa penyebab perceraiannya?" @lucky888
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR