Apa itu shaken baby syndrome?
Menurut Centers of Disease Control and Prevention yaitu bentuk trauma keras pada kepala (abusive head trauma) dan bentuk luka traumatik pada otak yang di akibatkan oleh orang lain secara sengaja (inflicted traumatic brain injury).
Adapun akibat dari shaken baby syndrome ialah mengalami pendarahan pada otak, kebutaan, cidera pada bagian leher dan tulang belakang, dan kerusakan retina.
Baca Juga: Salah Membedong Bayi dapat Berbahaya, Berikut Tipsnya yang Tepat dan Aman
Shaken baby syndrome paling sering terjadi pada bayi berusia kurang dari 1 tahun karena mereka lebih sering menangis.
Meskipun begitu, shaken baby syndrome dapat terjadi pada anak usia berapa pun.
Akan tetapi biasanya kebanyakan akibat-akibat tersebut kadang tidak nampak.
Untuk itu, Moms harus pandai-pandai mengenali gejala shaken baby syndrome yaitu:
1. Terjadi tangisan yang melengking pada bayi, karena ia merasakan sakit yang dahsyat di kepalanya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR