Nakita.id - Pneumonia adalah penyakit yang seringkali menyerang banyak orang di Indonesia.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru.
Menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.
Baca Juga: Tanda-tanda Bayi Mengalami Pneumonia, Rentan Terjadi Pada Si Kecil!
Kondisi ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, karena paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Kondisi pneumonia dapat dirasakan oleh siapa saja.
Namun pneumonia pada anak merupakan sesuatu yang sangat bahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Ibu Ayu Dewi Meninggal Karena Pneumonia, Awas Kebiasaan Ngupil Bisa Picu Infeksi Paru-paru!
Pneumonia merupakan penyakit serius.
Sayangnya, banyak yang tak waspada karena gejala pneumonia pada Si Kecil sering dikira batuk pilek biasa.
Pneumonia atau penyakit radang paru sangat rentan dialami bayi dan Si Kecil berusia kurang dari lima tahun.
Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius jika status gizi Si Kecil buruk, menderita kelainan bawaan, serta penyakitnya terlambat dikenali dan ditangani.
Baca Juga: Berita Kesehatan: Cegah Kematian Akibat Pneumonia, Hitung Napas Cepat Bayi!
Melansir dari Nakita.id, menurut dr.Rifan Fauzi, Sp.A, gejala pneumonia antara lain demam, batuk dan pilek, serta napas Si Kecil cepat atau kesulitan menarik napas.
"Kalau anak mengalami gejala tersebut sering dianggap batuk pilek biasa, tapi tahu-tahu napas anak sesak," kata dokter dari RSAB Harapan Kita Jakarta ini.
Untuk mendiagnosis apakah batuk pilek yang diderita Si Kecil adalah pneumonia, menurut Rifan, dokter akan menghitung napas anak.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh 7 Gejala Awal Pneumonia, Salah Satunya Batuk!
"Jika frekuensi napasnya lebih dari usianya, dokter boleh menegakkan diagnosis sebagai pneumonia," katanya.
Moms juga perlu mewaspadai jika gejala batuk pilek yang diderita anak terus mengalami perburukan.
"Lihat masa inkubasinya. Kalau batuk pilek karena flu biasanya dalam 5 hari akan ada perbaikan dan akhirnya sembuh sendiri. Tetapi kalau sejak onset batuk pileknya anak mengalami perburukan, misalnya lemas, muntah, dan gelisah, perlu diwaspadai," katanya.
Baca Juga: Gejala Pneumonia pada Anak Sering Dikira Batuk Pilek Biasa
Pengobatan pneumonia dilakukan dengan pemberian antibiotik.
Tetapi efektivitas pengobatan ini juga bergantung pada faktor lain.
Mulai dari status gizi anak, ada tidaknya kelainan bawaan, serta faktor penyulit lainnya.
Pada penyakit pneumonia yang berat, anak perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasi kesulitan anak bernapas.
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR