Sebuah kelahiran air juga dikaitkan dengan 10% pengurangan epidural.
Studi lain pada tahun 2012 menemukan bahwa perempuan yang memilih persalinan air mengalami sedikit rasa sakit dan juga jarang mengalami episiotomi.
2. Terdapat Risiko yang Dialami Bayi
Meski demikian, ada sejumlah alasan mengapa beberapa ahli tidak merekomendasikan metode persalinan ini.
Salah satunya ialah dalam beberapa kasus, air begitu berbahaya karena meningkatkan risiko tenggelam pada bayi yang akan lahir, demikian menurut Joseph Wax, M.D., Ketua ACOG Committee pada Obstetric Practice.
Risiko lainnya termasuk infeksi dan bayi terlilit tali pusar. Kondisi ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi persalinan air, tapi metode kelahiran normal pun juga bisa.
Baca juga : Kelebihan Persalinan Water Birth Dibandingkan Operasi Sesar yang Penting Ibu Tahu
Tapi, yang terjadi secara signifikan lebih sering dengan persalinan air, dengan tingkat komplikasi yang jauh lebih tinggi.
Selain itu, satu peringatan baru-baru ini dari CDC mencatat adanya dua kasus penyakit Legionella pneumonia, bakteri berbahaya pada bayi yang melahirkan di bak persalinan milik pribadi di rumah pasien.
Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa persalinan air secara langsung membahayakan bayi yang baru lahir, tapi adapula penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian ini sangat aman.
3. Perlu Ada Pembicaraan Lebih Lanjut dengan Dokter Kandungan
Jika Moms tertarik dengan persalinan air, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berbicara dengan dokter. "Ini keputusan pasien," kata Wax.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Tabloid Nakita,American Pregnancy Association.,American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) |
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR