Nakita.id - Kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama untuk kita semua bukan Moms? Tak memandang umur jika bicara soal kesehatan.
Sebab jika kesehatan kita terganggu maka aktivitas sehari-hari pun akan terasa kurang menyenangkan.
Tidak jarang juga penyakit akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari karena harus mementingkan istirahat.
Apa lagi jika kita mendapatkan penyakit yang bisa masuk dalam kategori sulit untuk disembuhkan.
Baca Juga: 6 Manfaat Jus Buah Delima Bagi Kesehatan yang Moms Perlu Ketahui!
Karena itu Nakita.id merangkum 3 berita kesehatan yang populer di tahun 2019 ini untuk Moms. Simak ya!
1. Air rendaman biji ketumbar untuk menyembuhkan diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan dan sulit disembuhkan.
Bila seseorang menderita diabetes, pankreas dalam tubuhnya tidak akan lagi mampu memproduksi insulin yang cukup.
Ketidakmampuan itulah yang lantas membuat lonjakan tak biasa dan mempengaruhi kadar gula darah.
Dampak dari diabetes pun bisa bermacam-macam Moms.
Mulai dari menyerang pembuluh darah, menimbulkan luka yang sulit sembuh, hingga merusak ginjal.
Agar penyakit diabetes tidak bertambah parah, penderita diabetes pun mau tak mau harus berjuang keras untuk mengontrol gula darah dalam tubuh.
Nah, untuk mengontrol gula darah, Moms bisa menggunakan biji ketumbar.
Baca Juga: Kiat Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi Bisa Dilihat dari Sikap Si Kecil, Yuk Ketahui Tanda Lainnya!
Akan tetapi, bukan dengan dimakan mentah-mentah ya Moms, melainkan dengan dicampur air.
Untuk cara pembuatannya, Moms Tak perlu khawatir. Sebab, cara membuatnya sangat mudah kok, Moms.
Moms cukup menyiapkan segenggam biji ketumbar, lalu masukkan ke dalam segelas air.
Lalu, diamkan biji ketumbar terendam dalam air selama semalaman. Keesokan paginya, Moms sudah bisa meminumnya.
Untuk waktu terbaik, rendaman air biji ketumbar ini sebaiknya diminum di pagi hari dalam keadaan perut kosong.
2. Buah Nangka untuk Diabetes
Protein yang terkandung dalam buah nangka menjadikannya unik dan berbeda dengan buah lain.
Setiap satu cangkir nangka, ada lebih dari 3 gram protein. Dibandingkan dengan buah lain seperti apel dan mangga biasanya hanya mengandung 0-1 gram protein.
Nangka juga memiliki beberapa kandungan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
Baca Juga: Bukan Hanya Sebagai Obat Batuk, Daun Saga Juga Dapat Mengatasi Rambut Rontok Lho Moms
Bagi penderita diabetes, nangka memiliki beberapa khasiat yang dapat membantu mengontrol gula darah.
Indeks Glikemik (GI), standar untuk mengukur seberapa cepat gula darah naik setelah mengonsumsi suatu makanan, di dalam nangka cukup rendah.
Hal ini karena nangka memiliki banyak serat yang memperlambat pencernaan dan membantu mencegah lonjakan gula darah.
Diet dengan banyak makanan rendah GI terbukti bermanfaat mengontrol gula darah.
Selain karena serat, nangka juga memiliki beberapa protein untuk mencegah kadar gula darah naik terlalu cepat setelah makan.
Dalam sebuah penelitian, tikus diabetes yang diberi ekstrak daun nangka kadar gulanya berkurang dan dapat mengontrol kadar gula darah dalam jangka panjang.
Efek ini dikaitkan dengan kandungan antioksidan flavonoid nangka yang dikenal dapat membuat gula darah seimbang.
Kandungan serat dalam nangka juga dapat membantu mengelola kadar kolesterol dan mencegah pengendapan plak di arteri dan pembuluh darah.
Baca Juga: Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Menghilangkan Nyeri Perut Saat Hamil di Trimester ke 2
Buah ini dapat meningkatkan metabolisme energi dengan gula dan karbohidrat sehat, tanpa menambahkan banyak lemak pada asupan keseluruhan.
Oleh sebab itu, nangka bisa menjadi pilihan buah yang baik untuk dikonsumsi dan memberikan manfaat luar biasa untuk tubuh.
3. 3 Makanan yang bisa menyebabkan kanker ginjal seperti Vidi Aldiano
Popcorn yang dimasak di microwave
Jika Moms berencana untuk menonton film, lewatkan popcorn yang dibuat dengan microwave.
Buatlah sendiri di atas kompor menggunakan minyak zaitun, sedikit garam, dan merica.
Kemasan popcorn microwave dilapisi dengan asam perfluorooctanoic, bahan kimia yang terkait dengan infertilitas wanita dan diketahui meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, pankreas, kandung kemih, dan kanker testis.
Salmon budidaya
Meski tak semua ikan budidaya tidak sehat, tapi memang sudah banyak peternakan ikan yang memberikan antibiotik pestisida dan bahan kimia lainnya.
Baca Juga: Mulai Waspada Jika Disertai Kondisi Ini, Begini Cara Mudah Mengatasi Nyeri Perut Saat Hamil di Trimester 1
Setidaknya tujuh dari sepuluh salmon budidaya di Washington, DC, San Francisco, Portland, dan Oregon, mengandung polychlorinated biphenyls (PCB), yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Kanker di organ pencernaan lebih berisiko.
Daging
Sebuah studi pada tahun 2003 yang diterbitkan pada European Journal of Nutrition menemukan fakta bahwa diet yang mengonsumsi protein hewani bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Diet tinggi protein dapat menyebabkan atau memperburuk masalah ginjal karena metabolisme protein bisa membebankan ginjal.
Jika sudah begitu, sulit bagi ginjal untuk membuang racun dalam tubuh.
Sehingga racun yang bertumpuk itu akan berkembangbiak menjadi sel kanker.
Jangan lupa mengonsumsi sayuran saat atau setelah mengonsumsi daging untuk mengurangi risiko ini.
4. Orang yang tak boleh konsumsi pare
Melansir dari Sajian Sedap, pare bisa menstabilkan gula darah, menurunkan kolesterol, hingga mencegah kanker.
Namun sebaiknya konsumsi pare ini tidak berlebihan dan sangat dibatasi pada beberapa kondisi tertentu karena membahayakan.
Siapa saja ya yang sebaiknya menghindari dan tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak?
1. Penderita diabetes dengan kondisi khusus
Pare dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat.
Jika Moms menderita diabetes dan minum obat untuk menurunkan gula darah, sebaiknya hindari dulu mengonsumsi pare.
Hal ini karena pare dapat membuat gula darah turun terlalu rendah.
Beberapa obat tersebut antara lain glimepiride (Amaryl), glyburide (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone ( Avandia), chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase), dan lain-lain.
Baca Juga: Cemburu Berlebihan Pada Pasangan Rupanya Berisiko Terhadap Kondisi Kesehatan Mental
2. Akan melakukan operasi pembedahan
Ada kekhawatiran bahwa pare dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi.
Oleh karena itu sebaiknya orang yang hendak operasi tidak dulu mengonsumsi pare, minimal 2 minggu sebelum tanggal operasi.
Pare pun sebaiknya tidak dikonsumsi dulu setelah operasi untuk berjaga-jaga, setidaknya 2 minggu setelah operasi berlangsung.
3. Kehamilan
Beberapa ahli berpendapat bahwa pare tidak aman ketika dikonsumsi selama kehamilan.
Bahan kimia tertentu dalam pare bisa memicu keguguran.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa mengonsumsinya saat hamil tak masalah selama tidak berlebihan.
4. Ibu menyusui
Baca Juga: Kebiasaan Mengisap Jari Punya Pengaruh Buruk Bagi Kesehatan Anak, Lakukan Ini Untuk Mengatasinya Moms!
Pare memang tidak direkomendasikan oleh para ahli untuk dikonsumsi oleh Moms yang sedang menyusui.
Meski belum ada penelitian pasti soal hal ini, namun beberapa ahli sudah meyakinkan hubungan antara pare dan menyusui.
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR