Tabloid-Nakita.com – Mama mungkin mendengar sebuah penyakit kawasaki. Penyakit ini sangat berbahaya dan mengintai si kecil terutama pada anak di bawah usia 5 tahun. Untuk itu, ada baiknya Mama memahami penyakit kawasaki pada anak agar dapat mencegah dan memahami gejala penyakit ini.
Baca juga: Anak sulit makan? Mungkin ia terkena 8 penyakit ini
Penyakit kawasaki ini sendiri merupakan sebuah kondisi langka yang memengaruhi anak mulai dari usia 6 bulan hingga berusia 5 tahun. Penyakit ini sendiri menyerang sistem kekebalan pada tubuhnya sendiri. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang memicu respon imun atau kekebalan tubuh.
Sebenarnya penyakit ini tidak menular dan bisa disembuhkan. Namun, penyakit ini bisa saja berpotensi serius dan mengancam jiwa sebab dapat memengaruhi pembuluh darah dengan ukuran sedang di dalam tubuh, termasuk arterti koroner di jantung. Jika tidak diobati, anak akan mengalami pembekuan darah dan memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Ini 5 penyakit dengan gejala demam yang sering dialami anak
Mama pun perlu memhamai gejala penyakit kawasaki agar tidak terlambat penanganannya. Biasanya si kecil akan mengalami demam tinggi selama 4 hingga 5 hari. Munculnya ruam merah berbentuk bercak pada tubuh disertai dengan kemerahan pada telakan tangan dan kaki. Tangan dan kaki pun menjadi bengkak disertai dengan bibir pecah-pecah.
Diagnosis penyakit ini pun dibutuhkan serangkaian tes. Jadi, pastikan si kecil mendapatkan tes kesehatan yang benar. Gejala penyakit ini hampir mirip dengan berbagai penyakit lainnya. Jangan sampai terlambat mendapatkan penanganan sebab kawasaki sangat berisiko pada penyakit lainnya seperti jantung.
Baca juga: Deteksi penyakit anak dengan warna tinja
Untuk mengatasi penyakit kawasaki pada anak, hanya obat dari dokter yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Biasanya anak akan diberikan aspirin dosis tinggi selama 2 hingga 3 hari. Namun, jika penyakit kawasaki sudah parah, biasanya dibutuhkan pembedahan dan metode lainnya seperti mengonsumsi obat pengencer darah dan menghindari olahraga terlalu berat. Para peneliti pun mencoba membuat cara diagnosis yang tepat bagi penyakit ini agar menghindari komplikasi lebih lanjut.
(Niken/Fox News)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR