Nakita.id - Pernahkah Moms memperhatikan sebagaimana penting frekuensi anak menggosok gigi selama ini?
Bnayak Moms mengalami kesulitan ketika membiasakan anak untuk menggosok gigi secara rutin.
Hal ini tentu bukan jadi hal yang tak biasa, karena memang gosok gigi termasuk aktivitas yang kurang disukai anak.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Diajak Gosok Gigi? Berikut Tips Membujuknya Moms!
Padahal, seperti juga mandi, menggosok gigi seharusnya menjadi kegiatan harian yang wajib dilakukan.
Gigi yang berlubang merupakan penyakit anak yang paling sering terjadi, bahkan lima kali lebih sering daripada asma, dan empat kali lebih banyak daripada obesitas.
Hal tersebut terjadi karena kebiasaan menggosok gigi yang masih kurang dari si Kecil.
Baca Juga: Baru Saja Lahir, Bayi Rifky Balweel Sudah Punya 2 Gigi, Ternyata Ini Penyebabnya
Mengingat pentingnya kebiasaan ini, sebenarnya berapa besar frekuensi anak menggosok gigi yang disarankan?
Seperti yang pernah ditulis dalam Tabloid Nakita, jumlah batita dan balita yang mengalami gigi berlubang memang terus meningkat, menurut laporan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Hal ini seiring dengan laporan CDC mengenai konsumsi gula tambahan yang tinggi di kalangan anak dan remaja.
Anak laki-laki bahkan disebut lebih banyak mengonsumsi gula daripada anak perempuan.
Sayangnya, meskipun orangtua umumnya tahu bahwa makanan manis tak baik untuk gigi, banyak yang masih tak yakin mengenai frekuensi menggosok gigi, dan cara yang baik untuk merawat gigi anak.
Menurut riset dari University College London, umumnya orangtua mendorong anak untuk menyikat gigi pada pagi hari daripada sore hari.
Dan, ternyata menggosok gigi satu kali dalam sehari terbilang kurang lho, Moms.
Menurut peneliti dari Scotland’s University of Dundee Dental School, anak-anak yang menggosok gigi satu kali dalam satu hari atau kurang, kemungkinannya untuk mengalami gigi berlubang sebesar 64 persen daripada yang gosok gigi dua kali sehari.
"Gosok gigi secara teratur jelas merupakan kebiasaan merawat kebersihan gigi yang paling penting bagi anak," kata Victoria Veytsman, DDS, pemilik Cosmetic Dental Studios di New York City, tells Yahoo Parenting.
Baca Juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Gigi Untuk Menghindari Risiko Infertilitas
American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) menyarankan untuk menepuk-nepuk gusi bayi dengan kain yang bersih dan lembap untuk menghilangkan sisa makanan dan bakteri yang mungkin akan menetap di situ.
Ketika gigi bayi mulai muncul, gosoklah giginya dengan sikat gigi khusus bayi dengan sedikit pasta gigi ber-fluoride, demikian saran dari para pakar di Nemours’ KidsHealth.
Saat anak berusia 2 tahun, mintalah ia meludah untuk menghindari pasta giginya tertelan.
Anak usia 3 tahun dan selanjutnya hanya membutuhkan pasta gigi sebanyak ukuran kacang polong.
Pilih sikat gigi dengan bulu yang lembut dan ujungnya bulat. Ganti sikat giginya setiap tiga bulan (atau lebih cepat jika bulu sikat giginya sudah berantakan).
Lalu, berapa pun usianya, anak harus menggosok gigi selama dua menit, paling tidak dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
Baca Juga: Si Kecil Suka Makanan Manis? Lakukan Cara Ini Giginya Tidak Cepat Rusak
Moms bisa meminta anak menggosok gigi sekali lagi jika habis makan makanan manis.
AAPD juga menyarankan orangtua untuk mengajak anak ke dokter gigi pada ulang tahun pertamanya untuk mengetahui cara menyikat gigi yang benar.
Selanjutnya, anak harus ke dokter gigi dua kali setahun untuk mengontrol kesehatan giginya.
Nah, dengan demikian, selain memahami seberapa besar frekuensi anak menggosok gigi yang dibutuhkan, Moms juga bisa memantau kesehatan gigi si Kecil.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR