Nakita.id - Seiring perkembangan Si Kecil pastinya ada kebiasaan buruk yang dilakukan oleh anak-anak pada umumnya.
Hal itu merupakan kebiasaan yang umum dilakukan oleh anak-anak dan cenderung akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, beberapa anak diperlukan pengerahan dari Moms dan Dads secara langsung dengan halus agar tidak berkelanjutkan hingga ia besar.
Moms perlu menghentikan kebiasaan buruk pada anak ini yang umumnya dilakukan agar tidak berlanjut hingga dewasa.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini Bahaya Mengisap Jari Bagi Perkembangan Si Kecil
Janganlah Moms malah mengomeli atau mengejeknya karena perilakunya tersebut.
Moms bisa ikuti langkah ini untuk menghentikan beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan Si Kecil.
Mengisap empeng
Mengisap empeng menajdi salah satu kebiasaan buruk pada anak yang kerap dilakukan.
Tidak jarang juga Moms yang sengaja memberikan empeng pada Si Kecil agar ia tenang dan tidak rewel.
Umumnya ketika Si Kecil sudah melewati usia 3 tahun, kebiasaan mengisap empeng ini sudah mulai berhenti.
Namun, tidak jarang juga anak yang tidak bisa lepas dari empengnya sehingga Moms harus mengajarkan Si Kecil untuk menyudahinya.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Ini Manfaat dan Kerugian Empeng untuk Bayi!
Perlu Moms ketahui, mengisap empeng seharian dapat menyebabkan infeksi telinga dan mengganggu kesehatan gigi.
Untuk menghentikan kebiasaan buruk pada anak ini Moms bisa menariknya secara perlahan atau tidak langsung memberikan empeng ketika ia rewel.
Mulai dengan kurangi waktu mengisap empeng tiap harinya hingga berujung tidak mengenakannya lagi.
Biasakan dengan memeberikan kesibukan lain dibanding empeng pada Si Kecil.
Membenturkan kepala
Kebiasaan membenturkan kepala tentuya mengkhawatirkan bagi setiap Moms.
Salah satu alasan Si Kecil suka membenturkan kepalanya untuk meredakan rasa nyeri.
Selain itu, kebiasaan membenturkan kepala ini umumnya dilakukan menjelang tidur karena dirasa akan membuat Si Kecil tidur dengan nyaman karena rasa nyeri yang sudah menghilang setelah membenturkan kepala.
Untuk menyudahi kebiasaan buruk ini, Moms bisa berikan Si Kecil kegiatan sebelum tidur seperti bermain atau membaca buku cerita bersama.
Kegiatan tersebut dilakukan agar Si Kecil merasakan kantuk dan langsung tertidur tanpa membenturkan kepalanya.
Namun, apabila kebiasaan membenturkan kepala ini berlangsung setelah usia 3 tahun sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan secara medis.
Baca Juga: Si Kecil Suka Membenturkan Kepala Sendiri, Ternyata Ini Alasannya!
Gigit kuku
Salah satu kebiasaan buruk pada anak yang paling umum Si Kecil lakukan yaitu mengigit kukunya.
Kebiasaan mengigit jari ini dilakukan Si Kecil untuk menghilangkan rasa cemas yang sedang dialami.
Alasan lainnya dikarenakan Si Kecil sedang tidak tahu ingin melakukan apa pada saat itu.
Ketika Moms ingin menghentikan kebiasaan buruk pada anak dalam hal mengigit kuku, janganlah menarik jari Si Kecil dari mulutnya.
Cara terbaik untuk menyudahinya, Moms bisa mengajaknya melakukan kegiatan santai seperti mewarnai atau kegiatan yang disenanginya untuk membuatnya sibuk.
Selain itu, potonglah kuku Si Kecil hingga pendek secara rutin dan jangan biarkan tumbuh hingga panjang.
Mengisap jari
Kebiasaan buruk pada anak lainnya yang sering dilakukan yaitu mengisap jari, bahkan kebiasaan ini sudah bisa terjadi ketika Si Kecil masih bayi.
Mengisap jari ini umumnya dilakukan Si Kecil karena merasa stres atau ingin buang air besar.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Menggigit Kuku, Ini Risiko Kesehatan yang Akan Terjadi
Umumnya mengisap jari akan berhenti ketika Si Kecil usia 3 tahun karena mulai tumbuh giginya.
Namun, jika mengisap jari berlanjut seiring pertumbuhannya maka Moms bisa menghentikan kebiasaan buruk pada anak ini dengan cara membuat kesibukan yang melibatkan mulut dan tangannya.
Moms bisa mengajak Si Kecil bermain puzzle, menyanyi, atau membuat lego.
Ajarkan juga ia untuk mengepalkan tangannya ketika sudah mulai merasa ingin mengisap jari.
Jangan lupa memujinya ketika ia sudah mulai mengurangi kebiasaan mengisap jarinya. Pujian ini dapat memotivasi Si Kecil loh Moms.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR