Tanya:
Bu Mayke, saya seorang ibu dari anak laki-laki berusia 4 tahun 10 bulan. Saya mau berkonsultasi mengenai perilaku anak. Yang membuat saya cemas, saya pernah memergoki ia mengenakan baju saya, terus memakai alat-alat make-up saya. Ia lakukan secara diam-diam.
Suatu hari ketika saya memergokinya, saya tegur. Ekspresi wajahnya tampak malu-malu dan ketakutan sehingga ia menangis. Kemudian saya tanya, kenapa seperti itu. Ia hanya diam tanpa mau menatap wajah saya, bahkan ia mencoba mengalihkan pembicaraan.
Kenapa ya, Bu, ia berperilaku seperti itu? Apakah wajar? Apakah ada hubungannya ketika saya mengandung dulu, sempat menonton acara teve yang mengupas tentang sosok laki-laki yang berperilaku seperti wanita (waria)?
Apa yang harus saya lakukan? Nasihat seperti apa yang perlu disampaikan dan bagaimana caranya? Bagaimana memberi tahu dan pengertian bahwa yang dilakukannya itu salah? Mohon solusi terbaik dari Bu Mayke. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.
Vita - Tangerang
Jawab:
Bu Vita, saya belum tahu, apakah putra Ibu mempunyai kecenderungan untuk berperilaku seperti wanita. Tampaknya Ibu cukup cemas ketika mendapati dia menggunakan baju wanita secara diam-diam. Namun Ibu tidak usah khawatir secara berlebihan, sebab anak akan menutup diri dan tidak mau berterus terang.
Bila Ibu memarahi dia seperti yang Ibu lakukan, akibatnya anak semakin menutup diri. Jadi, bila lain kali Ibu mendapati dia sedang melakukan kegiatan yang bersifat kewanita-wanitaan atau memakai baju wanita, tidak usah dimarahi, melainkan tanya pada dia,"Lagi mau ngerasain gimana kalau pakai rok?”
Apakah kalau anak laki-laki mencoba menggunakan pakaian wanita berarti anak ini akan menjadi seorang anak yang mempunyai identitas gender berbeda? Jawabnya, "belum tentu". Bisa jadi dia hanya ingin merasakan, kalau memakai baju wanita beserta perlengkapannya seperti apa jadinya, mengingat usianya 4 tahunan anak sedang suka mencoba melakukan berbagai hal dan bukan karena dia ingin menjadi wanita.
Bu Vita belum memberi keterangan bagaimana perilaku anak Ibu sehari-hari, apakah dia kewanita-wanitaan? Saran saya, coba amati perilakunya sehari-hari, misalnya, dengan siapa dia berteman, apakah lebih banyak menyukai teman wanita. Apa saja kegiatan bermainnya, apakah lebih banyak yang mengarah pada permainan wanita? Akan tetapi, di lain sisi, apakah putra Ibu cukup mempunyai teman anak laki-laki di sekitar rumah? Atau di rumah dipenuhi oleh para perempuan, sehingga yang dia lihat sehari-hari adalah perempuan? Kemudian, bagaimana peran ayahnya. Apakah ayah tidak dekat dengan anak? Tidak pernah mengajaknya bermain bersama-sama? Bila anak kurang banyak berteman dengan anak laki-laki dan peran ayah di rumah kurang, maka usahakan agar kekurangan tersebut bisa diisi.
Sekian dan terima kasih atas pertanyaan Ibu.
Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI.
Play Therapis dan Psikolog
KOMENTAR