Menurut pengakuan Lambok, si pembeli datang bersama rombongan yang terdiri lebih dari 10 orang.
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400 ribu."
"Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp 25 ribu, Rp 450 ribu. Jadi, Rp 850 ribu harusnya membayar."
"Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," beber Lambok.
Kendati demikian, Lambok juga mengakui kesalahannya lantaran tidak membuat daftar menu dan harga untuk pengunjung.
Namun menurut Lambok, pembeli yang merekam kejadian tersebut juga salah lantaran tak menanyakan harga sebelum makan.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain?"
"Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993," kata Lambok.
Menurut Lambok, pihak keluarga juga tak ambil pusing dengan viralnya video tersebut, sebab apa yang disampaikan dalam video tidaklah benar.
(Arikel ini sudah tayang di Grid,Id dengan judul "Viral Video Emak-emak Ngamuk Disuruh Bayar Rp 800 Ribu Sekali Makan, Pemilik Warung Tak Kalah Galak: Siapa Suruh Makan!")
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR